Bisnis.com, JAKARTA - Kabar kurang menyenangkan datang dari tim medis dan dopping Asian Games 2018.
Menurut pengakuan Sapto Pranowo salah satu petugas medis dan dopping yang turun di Asian Games 2018, dia dan sekitar 80 orang yang ada di tim medis dan dopping belum mendapatkan honor mereka.
"Kebetulan saya sama Dr Gustav Jumat (23/10/2018) kemarin sudah menanyakan kepada Inasgoc ke bagian administrasinya di gedung fX lantai 11 dengan Pak Julian, di sana kita tanya 'kenapa sih kok belum dibayar?',' tutur Sapto saat dihubungi Bisnis, Selasa sore (30/10/2018).
Sapto dijelaskan bahwa alasan belum turunnya honor karena adanya keterlambatan data yang masuk. Karena keterlambatan data yang masuk lebih dari 17 hari, maka dia dan kawan-kawan masuk kategori dispen.
"Untuk kategori dispen ini [harus] ditanda tangani dulu sama pak Erick Thohir [berkasnya], setelah itu dari sana baru nanti dikembalikan lagi ke Inasgoc, lalu ke Bendahara [Negara], lalu nanti dicairkan [honor yang tertunda]," kata Sapto.
Sapto mengatakan yang dia ketahui proses dari tanda tangan Erick Thohir ke tahap pencairan dana bisa dilakukan dalam beberapa jam atau paling lambat dua hari lamanya.
"Setelah saya datang [pada] hari Jumat itu, saat dapat kabar dari Pak Julian, bahwa berkas kami, sudah masuk di hari Kamis (22/10) satu hari sebelumnya, tapi sampai hari ini tadi saya tanya, mereka bilang 'masih konfirmasi', konfirmasi di sini mungkin menanyakan ke pihak [Erick Thohir] sudah ditandatangani apa belum [berkas]," jelasnya.
Sapto juga mengatakan dia dan teman-temannya sudah cukup sabar menanti keterlambatan honor yang harusnya diberikan sesegera mungkin usai Asian Games 2018 selesai pada 2 September 2018.
Sapto menyatakan dia dan teman-temannya akan menunggu sampai akhir bulan Oktober.
"Dalam arti kalau sampai akhir bulan ini tidak ada penyelesaian maka kami pada Jumat, 2 November [2018] kami akan datang dengan teman-teman lain [ke Inasgoc]," tuturnya.
Sekretaris Jenderal Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc), Eris Herryanto saat dihubungi Bisnis menjelaskan bahwa honor tersebut pasti akan dibayarkan oleh pihak Inasgoc. Hanya kini sedang dalam proses administrasi.
"Gini, semua ini kan proses administrasi dan kita ini [Inasgoc] hubungan dengan ribuan orang, administrasi ini sebagai pertanggungjawaban kita, Bendahara negara itu tidak akan mengeluarkan uang kalau administrasinya belum lengkap," jelas Eris.
Eris mengatakan pihak Inasgoc tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan uang, karena uang Asian Games 2018 yang merupakan hajat negara ada di bendahara negara atau Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
"KPPN itu mengeluarkan uang kalau administrasi lengkap," paparnya.
Nanti jika proses administrasi data sudah lengkap, pihak Inasgoc akan mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan memerlukan waktu 5 hari kerja dari proses penandatanganan berkas.
"Kita [Inasgoc] pasti akan bayar, tidak mungkin tidak kita bayar, hanya sekarang masalah administrasi, [karena] salah satu sukses kita adalah sukses administrasi, kita enggak mau ini [Asian Games ke 18] selesai penggunaan keuangan negara itu tidak bisa dipertanggungjawabkan, enggak usah khawatir pasti akan kita berikan [honornya], ini hanya masalah waktu," kata Eris.