Bisnis.com, JAKARTA – Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat Binaraga dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) mengirim 11 lifter terbaiknya ke Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 di Ashgabat, Turkmenistan, 1 - 10 November.
Wakil Ketua Umum PB PABBSI Joko Pramono dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (28//10/2018), mengatakan kejuaraan dunia di Ashgabat ini sekaligus sebagai ajang kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang.
"Saya bersama jajaran PB PABBSI berharap bisa meloloskan atlet sebanyak mungkin demi mempertahankan tradisi medali Olimpiade. Maka itu, semuanya harus bisa meraih hasil maksimal," tuturnya.
Ke-11 lifter Indonesia yang diberangkatkan ke Ashgabat adalah Eko Yuli Irawan dan Surahmat untuk kelas 61 kg, Deni kelas 67 kg, Triyatno dan Rahmat Erwin Abdullah kelas 73 kg. Selanjutnya Sri Wahyuni kelas 49 kg, Yolanda Putri 49 kg, Sarah Anggraeni kelas 55 kg, Acchedya Jagadditha kelas 59 kg, dan Nurul Akmal kelas + 87 kg.
Menurut Joko, tradisi meraih medali pada kejuaraan multi event terbesar di dunia itu memang harus dipertahankan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah banyak menurunkan lifter pada kejuaraan yang masuk kualifikasi. Kegiatan tersebut dibarengi dengan proses regenerasi.
Pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro Brasil, Indonesia mampu mengirimkan lima orang lifter dan dua di antaranya yaitu Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni sukses menyumbang medali untuk Indonesia.
Sementara itu, Manajer tim angkat besi Indonesia Sony Kasiran mengatakan tim saat ini sudah bertolak menuju Ashgabat dan sebelumnya dilepas oleh Ketua Umum PB PABBSI Rosan Perkasa Roeslani.
"Yang menjadi fokus PB PABBSI adalah mengumpulkan poin sebanyak mungkin untuk perebutan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020," katanya.