Bisnis.com, LONDON – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi melakukan kunjungan kerja ke Belanda, Prancis, dan Swiss memromosikan olahraga pencak silat sebagai persiapan Road to Olympic Games dan Indonesia's Sport Branding menuju Olimpiade 2032.
Di Belanda, Menpora mengadakan pertemuan dengan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja bersama Sekjen Persatuan Pencak Silat Dunia (Persilat) Teddy Suratmadji, serta Asisten Deputi Industri dan Promosi Kementerian Pemuda dan Olahraga Sandi Suwardi Hasan.
Selain itu, Imam menemui Presiden Federasi Pencak Silat Belanda (Nederlandse Pencak Silat Federatie/ NPSF) Olivier Blancquaert serta perwakilan KBRI London, demikian Minister Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Den Haag Renata Siagian kepada Antara di London pada Kamis (25/10/2018).
Dalam pertemuan itu Putri Indonesia 2015, yang juga Duta Pemuda dan Juru Bicara Kemenpora, Anindya Kusuma Putri, menjadi pemandu acara. Pada acara itu juga ditampilkan pencak silat oleh siswa Sekolah Indonesia di Den Haag (SIDH), disusul tarian tradisional kuda lumping.
Dubes RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja berharap pencak silat dapat tumbuh subur di Belanda. "Saya rasa slogan tak kenal maka tak sayang sangat tepat diterapkan di Belanda," tuturnya.
Dia berharap kerja sama antara Kemenpora, Persilat, KBRI Den Haag, dan NPSF semakin berkembang guna menumbuhkembangkan pencak silat di Belanda. "Mudah-mudahan tahun depan akan lebih banyak kegiatan NPSF yang didukung Kemenpora."
Blancquaert mengatakan hingga saat ini ada 40 perguruan pencak silat di Belanda yang bergabung dengan NPSF. Tahun depan diperkirakan bertambah menjadi 50 hingga 60 perguruan.
Dia menjelaskan NPSF berkeinginan menggelar European Pencak Silat Championship. Untuk itu, dia berharap dukungan dari Kemenpora dan Persilat, serta KBRI Den Haag untuk mewujudkan mimpi besarnya itu.
Sementara itu, dalam presentasinya bertajuk Pencak Silat Towards Olympics 2028, Teddy Suratmadji memaparkan pencak silat Indonesia dan rencana serta upaya menjadikannya sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
Tahun ini, cabang olahraga pencak silat untuk pertama kalinya dipertandingkan di Asian Games. Dari 30 medali emas yang diperebutkan, 14 diraih Indonesia dan sekarang pencak silat resmi masuk dalam Olympic Council of Asia.
Berjayanya Indonesia di Asian Games 2018 untuk cabang olahraga pencak silat akhirnya dijadikan langkah awal agar cabang olahraga ini bisa dipertandingkan di ajang olahraga multieven sekelas Olimpiade.
Teddy mengatakan Indonesia akan mendaftarkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Dengan demikian, diharapkan pencak silat akan hadir di Olimpiade 2032. "Itu tujuan utama kami," ucapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Menpora Imam Nahrawi mengapresiasi berbagai pihak yang turut berjuang membesarkan pencak silat di Eropa.
"Misi ini tidak akan berhenti. Kami akan terus mendukung upaya-upaya agar pencak silat dapat diterima dan dicintai masyarakat Eropa," kata Menpora.
Imam menekankan dia dan jajarannya akan menyusun rencana mengundang negara-negara Eropa yang belum punya federasi pencak silat ke Indonesia.
Perwakilan dari negara-negara itu akan ditempatkan di berbagai padepokan pencak silat di Indonesia selama sebulan atau lebih untuk mempelajari segala hal mengenai seni bela diri tersebut. Dan, ketika pulang diharapkan mereka mengembangkan pencak silat di negara masing-masing.
Pertemuan tersebut didahului dengan focus group discussion yang melibatkan Asdep Industri dan Promosi Kemenpora, Sekjen Persilat, Presiden NSPF, perwakilan enam perguruan pencak silat di Belanda, serta wakil dari KBRI London dan KBRI Den Haag.
FGD mendiskusikan berbagai tantangan dalam pengembangan perguruan pencak silat di Eropa dan langkah-langkah konkrit yang dapat dilakukan bersama dan bersinergi antara Kemenpora, Perwakilan Indonesia di berbagai negara, serta federasi pencak silat di berbagai negara di Eropa untuk mengusung pencak silat sebagai sport branding Indonesia dengan tujuan dipertandingkan di Olimpiade 2032.