Bisnis.com, JAKARTA - Pembalap Formula 2 Indonesia Sean Gelael kembali mendapat kesempatan mengikuti latihan bebas tim Formula 1.
Kali ini, Sean mendapat peluang untuk turun pada latihan bebas (FP1) di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Amerika Serikat.
Sean mengaku penasaran dengan kekuatan kendaraan tim Formula 1 Toro Rosso.
Kepenasaranan itu disampaikan pembalap berusia 21 tahun itu setelah mendapatkan kesempatan turun pada latihan bebas (FP1), Jumat (19/10/2018).
Ini bukan kali pertama Sean mencoba kendaraan Formula 1 Toro Rosso. Namun, ujarnya, bisa mencoba di GP Amerika merupakan tantangan tersendiri mengingat tahun lalu kurang maksimal.
"Pokoknya saya sangat senang mendapat kesempatan ikut FP1 lagi. Tahun lalu saya ikut juga di Austin, tapi kondisinya damp. Tahun ini cuaca lebih dingin dan ada kemungkinan turun hujan," kata Sean dalam keterangan resminya.
Selama musim balap 2018, pembalap tim Pertamina Prema Theodore Racing ini sudah dua kali mencoba kendaraan SRT13 milik Toro Rosso. Sean mencobanya di Sirkuit Catalunya, Spanyol, 15-16 Mei untuk menguji ban Pirelli.
Dalam uji coba di Catalunya, Sean menggunakan kendaraan bernomor 38. Pada sesi pertama Sean menyelesaikan 50 putaran dengan waktu terbaik satu menit 21,935 detik. Pada sesi sebanyak 83 putaran, Sean mencatat waktu terbaik satu menit 20,763 detik.
Setelah Catalunya, Sean menguji kendaraam STR13 di Sirkuit Hongaroring, Hungaria pada 31 Juli dan 1 Agustus.
Pada sesi pertama ia melalap 109 putaran dengan waktu terbaik satu menit 21, 451 detik. Sesi dua sebanyak 122 putaran diselesaikan dalam waktu terbaik satu menit 19, 046 detik.
Khusus di Austin, Sean Gelael penasaran atas hasil seri terakhir di Formula1, Suzuka, Jepang. Saat itu sasis STR13 sangat tangguh di babak kualifikasi.
Brendon Hartley start dari posisi 6 dan Pierre Gasly 7. Padahal Suzuka terkenal sebagai sirkuit yang teknikal, butuh mobil dengan aerodinamika bagus.
"Performa Toro Rosso di Suzuka itu benar-benar tangguh dan saya ingin merasakannya juga," kata anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael ini.
Apalagi, kata pembalap penyuka musik hip hop ini, ada kesamaan pula antara Suzuka dan COTA. Itu terletak pada Sektor 1 di masing-masing trek, keduanya memiliki "Esses" alias tikungan meliuk-liuk beruntun seperti rangkaian beberapa huruf S.