Bisnis.com, JAKARTA - Acara closing ceremony atau penutupan Asian Para Games 2018 dibuka dengan diputarnya video selamat datang di layar.
Video ditutup dengan memunculkan tulisan tema closing ceremony Asian Para Games ke-3: 'We Are One Wonder'.
Setelah selesai diputar, pembawa acara penutupan pekan olahraga disabilitas terbesar se Asia ini, Daniel Mananta hadir menyapa para penonton.
"Selamat malam Indonesia," sapa Daniel Mananta saat naik ke panggung closing ceremony Asian Para Games 2018 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu malam (13/10/2018).
Kehadiran Daniel disambut meriah oleh para penonton yang terlihat sudah memenuhi ssemua kursi dan kelas festival Stadion Madya.
Kemudian, Ary Kirana hadir menemani Daniel. Tak lama kemudian Maskot Asian Para Games 2018, Momo juga turut hadir menyapa para penonton.
Setelah itu, hadir Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla diikuti Presiden Asian Paralimpyc Committe, Majid Rashed, dan Ketua Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (Inapgoc) Raja Sapta Oktohari.
Disusul Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) hadir membawa bendera diiringi baris berbaris para polisi cilik sebanyak 100 orang.
Setelah itu, dilakukan pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh seluruh penonton yang hadir.
Adam omen mengheningkan cipta bagi para korban bencana di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sekitar satu menit.
Setelah itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla berpidato. Dia mengatakan bahwa penyelenggaraan Asian Para Games 2018 akan dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia.
"Minggu ini adalah minggu yang bergelora, minggu ini adalah minggu akan selalu dikenang, kita telah melihat para atlet mendobrak diri dan keluar sebagai pemenang" tutur Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla juga mengatakan bahwa Asian Para Games 2018 lebih dari sekadar kompetisi, lebih dari ajang memenangkan medali untuk negara namun menjadi ajang membangun semangat kesetaraan , merangkul keberagamaan, menghancurkan stigma dan prasangka.
Wapres menambahkan Asian Para Games 2018 merupakan momen bersejarah bagi seluruh negara Asia dalam berbangsa dan bernegara.