Bisnis.com, JAKARTA - Nomor tunggal putra dan putri pelan-pelan memperlihatkan performa menjanjikan sehingga mulai dapat diandalkan Indonesia dalam berbagai kejuaraan bulu tangkis dunia.
Indikasi itu mulai terlihat tatkala Indonesia secara mengejutkan meraih medali emas nomor tunggal putra Asian Games 2018 lewat Jonatan Christie. Prestasi itu kemudian diikuti oleh Anthony Ginting dengan gelar juara China Open 2018.
Di nomor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung juga mulai menanjak level permainannya. Walaupun belum mencapai babak puncak turnamen-turnamen elit, pemain berusia 19 tahun ini mampu merepotkan pemain berperingkat lebih tinggi.
Di Asian Games 2018, Gregoria berhasil menaklukkan pemain nomor dua dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi. Selain itu, juara dunia junior tersebut pernah memaksa pemain top seperti Carolina Marin, Ratchanok Intanon, dan Pusarla Sindhu, main tiga set.
Perbaikan Performa
Perbaikan performa atlet tunggal putra dan putri otomatis mengatrol peringkat mereka dalam BWF World Rankings. Bahkan, kedua nomor perseorangan tersebut berkontribusi mengerek kekuatan bulu tangkis Indonesia agar lebih merata di lima sektor.
Indikasi itu terlihat dalam rilis BWF World Team Rankings teranyar yang diumumkan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada pekan ini. Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga dunia dengan mengumpulkan 8.900 poin.
Padahal, pada pemeringkatan tiga bulan sebelumnya Indonesia baru meraup 8.450 poin. Alhasil, ada penambahan 450 poin selama satu kuartal itu. Rinciannya, sebanyak 200 poin tambahan disumbangkan nomor tunggal putra dan 250 poin dari tunggal putri.
Statuta BWF mencantumkan level penilaian rangking pemain terbaik untuk BWF World Team Rankings terdiri dari Top 3, Top 10, Top 20, Top 50, Top 100, Top 200, Top 500, dan Below 500. Untuk Top 3 dihargai 1.500 poin, Top 10 dihargai 1.200 poin, Top 20 diganjar 1.000 poin, Top 50 dihargai 750 poin.
Tiga bulan lalu, peringkat pemain diambil berdasarkan BWF World Rankings pada pekan ke-27. Saat itu, Anthony Ginting berada di rangking 11 dunia sehingga poin tunggal putra Indonesia pada BWF World Team Rankings hanya sebesar 1.000 poin.
Terobos Top 10
Berselang tiga bulan kemudian, Ginting menerobos Top 10 dengan menduduki peringkat sembilan dunia. Alhasil, poin yang disumbangkan tunggal putra untuk pemeringkatan tim bertambah 200 poin menjadi 1.200 poin.
Di nomor tunggal putri, Gregoria pada pekan ke-27 bertenger di peringkat 33 dunia sehingga kontribusi untuk tim sebesar 750 poin. Pada pekan ke-40, dia mendaki ke rangking 18 sehingga berkontribusi sebesar 1.000 poin.
Sementara itu, tiga nomor ganda tidak mendongkrak poin untuk peringkat Indonesia. Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon tetap pasangan ganda putra nomor wahid, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih di Top 3, dan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Top 10.
Untuk prestasi tim, Indonesia menjadi semifinalis Piala Thomas 2018 yang mendapat 1.500 poin dan perempatfinalis Piala Uber 2018 yang meraup 1.000 poin. Adapun, Piala Sudirman tidak digelar tahun ini sehingga tidak masuk kalkulasi.
BWF World Team Rankings berikutnya akan diumumkan tiga bulan lagi. Di sisa tahun ini ada delapan turnamen BWF World Tour yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki peringkat, khususnya di nomor tunggal putra dan putri.
Akankah kekuatan Indonesia bisa bertambah?