Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (Inapgoc) yakin dapat memberikan pelayanan transportasi bagi seluruh atlet Asian Para Games 2018 dengan baik.
Inapgoc berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), TransJakarta, Dinas Perhubungan DKI, Kementerian Sosial, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pariwisata, Perum Damri, dan Polri.
"Inapgoc mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh Kemenhub, Pemda DKI Jakarta, dan Polri. Kami yakin masalah transportasi sudah bisa diatasi," kata Wakil Direktur Transportasi Inapgoc Tony Effendi dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (29/9/2018).
Keyakinan itu didasari hasil dari simulasi transportasi Asian Para Games pada Selasa (25/9), yang diklaim berjalan sesuai dengan harapan baik dalam hal fasilitas angkutan bus bagi atlet disabilitas maupun perjalanan dari Para Village menuju tempat pertandingan.
Salah satu fasilitas transportasi ramah disabilitas untuk Asian Para Games 2018./Inapgoc
"Fasilitas angkutan sudah memadai. Begitu juga waktu tempuh dari athlete village ke Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK)," lanjutnya.
Pada saat simulasi, waktu tempuh dari Para Village ke GBK hanya 35 menit. Artinya, lebih cepat 20 menit dari waktu maksimal yang ditetapkan oleh Asian Paralympic Committee (APC) yaitu 55 menit.
Kesuksesan simulasi itu, tutur Tony, tidak terlepas dari peran lima trainer dari komunitas disabilitas Bandung dan Jakarta. Mereka telah memberikan pelatihan dan pembekalan kepada 1.500 orang yang bertugas sebagai relawan, field worker, dan pengemudia pada 23-24 September 2018.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui TransJakarta bekerja sama dengan Blue Bird, Perum Damri, dan Kementerian Pariwisata merilis bus Wonderful Indonesia. Sebanyak 100 bus Wonderful Indonesia akan menjadi moda pengangkut para atlet yang akan tampil pada Asian Para Games 2018.