Bisnis.com, JAKARTA - Hari-hari terakhir Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) untuk Asian Para Games 2018 dimanfaatkan para atlet dari cabang olahraga bulu tangkis untuk mematangkan pola permainan dan penguasaan lapangan.
“Tinggal pembenahan sedikit pada penguasaan lapangan dan teknik, jadi latihannya langsung ke permainan saja. Mendekati pertandingan sudah tidak ada latihan fisik yang memberatkan atlet,” kata pelatih bulu tangkis kategori standing (berdiri), Imam Kunantoro, saat ditemui Tempo seusai latihan di GOR Sritex Arena, Kota Solo, pada Rabu (26/9/2018).
Imam mengatakan, ada 22 atlet bulu tangkis yang akan mengikuti Asian Para Games 2018. Mereka terbagi dalam dua kategori berdasarkan tingkat disabilitasnya, yaitu 16 atlet standing (berdiri) dan 6 atlet wheelchair (menggunakan kursi roda).
“Dari dua kategori tersebut, totalnya ada sekitar 14 nomor yang dipertandingkan, tapi saya kurang hapal secara detailnya. Kalau kelasnya ada Standing Lower (SL) 3, SL 4, Upper 5. Itu masih terbagi putra dan putri, jadi banyak. Satu atlet rata-rata merangkap (bertanding lebih dari satu nomor),” kata Imam, mantan atlet bulu tangkis yang terakhir berlaga di ASEAN Para Games 2015 di Singapura itu.
Khusus dari kategori Standing, Imam optimistis bisa meraih empat medali emas. Target tersebut sesuai dengan perolehan medali emas tim bulu tangkis saat berlaga di Asian Para Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Empat medali emas kala itu disumbangkan oleh para atlet dari nomor tunggal putra SL 3 dan SL 4, ganda putra SL 3-4, dan ganda campuran SL 3-4.
“Di Asian Para Games 2018, yang kami targetkan meraih medali emas itu Hari Susanto dan Ukun Rukaedi (ganda putra SL3-4), Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sayidah (ganda putri SL 4), Dheva Anrimusthi dan Hafizh Briliansyah (ganda putra Upper 5), dan Suryo Nugroho (tunggal putra Upper 5),” kata Imam.
Menurut Imam, ada tiga negara yang menjadi lawan berat tim bulu tangkis dari kategori Standing, yaitu China, Jepang, dan Malaysia. “Kalau di kelas SL, lawan yang berat dari India dan Jepang,” kata Imam. Untuk menghadapi lawan-lawan berat tersebut, selama Pelatnas diselenggarakan sejak Januari lalu, tim bulu tangkis mengikuti pertandingan uji coba single event di Dubai, Irlandia, dan Thailand.
“Awal bulan ini kami juga melakukan sparring (latih-tanding) ke PB (Perkumpulan Bulu Tangkis) Djarum di Kudus. Sudah sembilan bulan kami digembleng agar jadi tuan rumah yang baik. Jadi sekarang bisa dibilang persiapan kami sudah sangat matang,” kata Imam.
Salah satu atlet bulu tangkis di kategori Standing, Suryo Nugroho, mengatakan porsi latihan sudah dikurangi sejak sepekan lalu demi menjaga kondisi tubuh para atlet. “Biasanya kami berlatih dua kali sehari, pagi dan sore. Setelah mendekati pertandingan, latihannya pagi saja, dari pukul 09.00 sampai 11.00. Tinggal menjaga kesehatan saja, jangan sampai cedera saat berlatih,” kata Suryo.