Bisnis.com, JAKARTA – Naomi Osaka menjadi petenis putri pertama Jepang yang tampil sebagai juara turnamen dengan kategori Grand Slam setelah menundukkan Serena Williams dalam pertandingan final AS Terbuka (US Open).
Dalam laga final nomor single putri yang digelar di New York, AS, pada Minggu (9/9/2018) pagi WIB, Naomi, yang berdarah campuran Haiti – Jepang, tidak menemui kesulitan berarti untuk mengatasi Serena Williams yang merupakan mantan peringkat nomor satu dunia di nomor single putri.
Naomi, yang baru berusia 20 tahun dan dalam turnamen kali ini ditempatkan sebagai unggulan ke-20, menghabisi petenis tuan rumah berusia 36 tahun itu, yang merupakan unggulan ke-17, dua set langsung dengan angka 6-2 6-4.
Ini bisa dipastikan menjadi sesuatu yang luar biasa bagi Naomi Osaka, karena Serena Williams, yang usianya terpaut 16 tahun lebih tua, merupakan petenis idola Naomi sejak kanak-kanak.
Naomi sebenarnya telah mencatatkan sejarah ketika dia sukses menerobos hingga partai puncak yang membuatnya menjadi petenis Jepang pertama yang mampu meraih final turnamen tenis berkategori Grand Slam.
Sekarang dia bahkan berhasil menjadi juara, catatan sejarah yang sangat meyakinkan bagi putri pasangan Leonard Francois dan Tamaki Osaka.
Pertandingan final itu sendiri ditandai dengan kemarahan Serena Williams kepada wasit Carlos Ramos yang menghukumnya dengan penalti akibat mengeluarkan kata-kata yang tidak pada tempatnya dan juga membanting raket.
Williams bahkan menuduh Ramos sebagai pencuri. Hukuman itu menempatkan Naomi Osaka dalam posisi unggul 5-3 pada set kedua yang dalam hitungan menit kemudian mengakhiri perlawanan Williams.
Serena Williams sendiri merupakan juara enam kali single putri turnamen AS Terbuka. Dia meraihnya pada edisi 1999 ketika baru berusia 17 tahun, kemudian 2002, 2008, 2012, 2013, dan 2014.