Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan pembinaan olahtaga ke depan lebih banyak menerapkan try out ke luar negeri dan didukung sport science.
“Try out diperbanyak, sedangkan jadwal pelatnas di dalam negeri dikurangi shingga mereka bertemu dengan juara-juara dunia. Semakin sering mereka bertanding, pasti motivasinya juga untuk mengalahkan juara-juara dunia," ungkap Imam sebagaimana dilansir website resmi Kemenpora.
Menpora mengemukakan model pembinaan olahraga seperti itu sejalan dengan arahan yang tertuang pada Peraturan Presiden No. 95/2017.
Dia memerinci try out di luar dan dalam negeri dalam waktu dekat difokuskan untuk cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020.
“Tentu, dengan tetap memprioritaskan meraih prestasi lebih baik di Asian Games Huangzhou, China, pada 2022 termasuk di dalamnya memperjuangkan pencak silat kembali dipertandingkan di Asian Games,” tambahnya.
Oleh karena itu, Menpora meminta kepada atlet dan pelatih untuk tetap menjaga semangat. Menurut dia, ke depan masih ada banyak tantangan yang dilalui.
“Kepada atlet dan pelatih, para manajer, dan komite olahraga, semangat yang ada ini jangan sampai kendur. Api jangan sampai redup, harus tetap menyala karena di depan kita masih banyak tantangan-tantangan,” paparnya.
Mengenai sport science, Menpora mengatkan bahwa Kemenpora memiliki program untuk memasukkan sport science sebagai penunjang atlet-atlet nasional.
"Sport science ini sangat penting untuk menghindari promosi serta degradasi berdasarkan like and dislike. Sport science juga berguna untuk banyak hal agar segala yang dilakukan atlet bisa terukur," ujar Imam.