Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 200 jurnalis berbagai negara di Asia yang meliput Asian Games 2018 Jakarta-Palembang meninggalkan Indonesia melalui terminal III keberangkatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten.
Komandan regu pemantau kendatangan dan kepulangan atlet dan offisial Asian Games 2018, Kapten CPN Deswiwi di terminal III, di bandara Soekarno-Hatta, Selasa, mengatakan pendataan bila jurnalis mengunakan identitas yang digantungkan di leher.
"Banyak juga yang sengaja tidak menunjukan identitas tapi diupayakan diarahkan untuk ke pintu 2 keberangkatan agar tidak menumpuk," katanya.
Deswiwi mengatakan para jurnalis tersebut berasal dari China, Filipina, Korea, Arab Saudi dan Malaysia.
Menurut dia, para awak media itu diarahkan ke pintu dua pendaftaran karena keterbatasan petugas dan relawan akibat telah selesai melaksanakan tugas memandu atlet Asian Games.
Namun para jurnalis tersebut kembali ke negara asal juga melalui terminal II keberangkatan internasional mengunakan maskapai Filipina, Emirat dan Srilangka Air.
"Dalam rombongan tersebut tercatat juga sembilan orang ofisial asal China sebagai penari," kata mantan anggota TNI yang pernah bertugas di Mali, Afrika Barat selama satu tahun dalam misi PBB tahun 2015 itu.
Deswiwi menambahkan petugas pemantau yang siaga sejak pukul 06.00 wib hingga pukul 14.00 wib itu berjumlah 15 orang dari TNI dan Polri.
Para jurnalis dari China yang merupakan kru televisi tersebut mengunakan dua bus dan tiga truk untuk membawa aneka peralatan peliputan.
Permantauan petugas bahwa ada juga ofisial dari China dan Arab Saudi yang pulang secara perorangan serta tidak menunjukan identitas tapi masih mengunakan atribut Asian Games.