Bisnis.com, JAKARTA - Lalu Muhammad Zohri meraih medali perak di nomor lari estafet 4×100 meter putra.
Zohri berhasil merebut medali tersebut bersama dengan Fadlin, Eko Rimbawan dan Bayu Kertanegara pada laga final di lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis malam (30/8/2018)
Zohri mengatakan dia mempersembahkan medali perak tersebut untuk keluarganya, masyarakat Nusa Tenggara Barat, dan seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya bangga, bersyukur bisa berikan yang terbaik. Semoga ke depan, saya lebih berprestasi untuk negeri tercinta ini," tutur Zohri pada acara jumpa media di ruang press conference, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis malam (30/8/2018).
Tigor Tanjung, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengatakan tim estafet 4×100 meter putra merupakan tim yang dihasilkan dari proses pemilihan yang ketat dan panjang oleh tim pelatih.
"Ini adalah komposisi terbaik yang pernah kita miliki sebagai tim estafet, dibuktikan dengan medali perak dan pelari kita pada 4×100 meter bisa tembus 38,77 detik. Selain itu, tim 4x100 meter ini menarik karena harus melalui analisis tim pelatih, uji coba, penempatan posisi pelari juga diubah," tutur Tigor.
Awalnya, Bayu Kertanegara tidak termasuk tim estafet putra yang akan dilombakan, melainkan Boby Yaspi yang ditunjuk. Namun, tim pelatih merasa Bayu akan melakukan tugas dengan baik, sehingga dia pun ditunjuk untuk menggantikan Yaspi.
"Bukan berarti Yaspi tidak mampu, tapi kita lihat secara keseluruhan lita pilih bayu dan dia melakukan tugas dgn baik. Bayu tadi terima dari Eko sebagai pelari ke 3 melakukan tugas dengan baik, lalu ada zohri di nomor 2," tutur Tigor.
Selain itu menurut Tigor yang membuat tim estafet 4×100 meter putra menang adalah seni mengoper tongkat. "Kita bisa curi 1/10 detik dari pertukaran tongkat. Mereka melakukan pertukaran tongklat dengan mulus tadi," tandas Tigor.