Bisnis.com, JAKARTA - Nama Anthony Sinisuka Ginting kini semakin dikenal masyarakat berkat penampilan heroiknya pada Asian Games 2018.
Anthony, pemain yang punya kelebihan dalam pergerakannya yang supercepat, membuat dunia bulutangkis tercengang saat ia kembali membuat gebrakan di nomor perorangan dengan menumbangkan Kento Momota, Juara Dunia 2018 asal Jepang, yang terkenal sulit dikalahkan sepanjang tahun ini.
Tak cukup sampai di situ, Anthony kembali tampil mengejutkan dengan membungkam Chen Long, peraih emas Olimpiade asal China.
Berikut petikan wawancara Badmintonindonesia.org bersama Anthony.
Perhatian masyarakat begitu besar pada Anthony, apa komentarnya?
Saya nggak menyangka, nggak tahu kenapa responsnya luar biasa. Saya berterima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia kepada saya. Kenapa sampai ramai? kalau yang saya baca-baca sih mungkin karena perjuangan di final beregu itu, yang waktu sampai kejadian kram.
Setelah penampilan Anthony di Asian Games, banyak pihak yang mengatakan bahwa Anthony akan jadi salah satu tunggal putra yang ditakuti?
Saya amini saja, saya sih berharapnya juga begitu. Bisa tampil dengan performa bagus di Asian Games ini jadi ujian juga. Supaya bisa tampil seperti ini atau lebih baik di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Problem saya dan Jonatan (Christie) kan kurang bisa konsisten di turnamen, baik dari performa atau hasil. Dengan hasil di Asian Games, rasa percaya diri saya meningkat. Tapi, orang pasti lebih berharap lebih ke saya dan Jonatan, ini tantangan buat kami. Ke depannya kami berharap bisa kasih bukti atas omongan itu, semoga benar-benar terjadi.
Apa yang membuat Anthony tampil begitu luar biasa semangat di Asian Games ?
Memang fokus banget persiapannya, dari latihan dan kualitasnya diperhatikan. Selain itu, kan tandingnya di Jakarta dan ini event empat tahun sekali. Orang di sekitar saya kasih motivasi, kapan lagi ada kesempatan ini? Kemungkinan 50 tahun lagi mungkin jadi tuan rumah lagi. Ini yang jadi motivasi besar di Asian Games kali ini.
Setelah hasil di Asian Games, bagaimana Anthony memandang peluang di jajaran elite tunggal putra dunia?
Saya yakin sekali untuk ke depannya, saya nggak mau cuma di Asian Games bisa main bagus dan mengalahkan pemain top. Kento (Momota) baru bisa saya kalahkan lagi di Asian Games, setelah berapa lama, karena persaingan di tunggal putra itu ketat. Semua bisa menang, bisa kalah.
Tidak ada yang mendominasi. Kento dari awal tahun memang konsisten, tapi di Asian Games beda lagi hasilnya. Ini tantangan buat saya, bisa nggak saya tampil konsistennya seperti Kento? Kalau bisa konsisten main bagus, hasil akan mengikuti. Saya yakin kalau saya, Jonatan dan teman-teman yang lain bisa jadi pemain yang menjanjikan.
Apa benar Anthony orangnya tertutup?
Saya cuma nggak mau orang banyak tahu tentang privasi saya.
Berarti tidak pernah curhat sama teman-teman satu asrama?
Kalau curhat masalah pribadi tidak pernah. Paling curhat kalau habis kalah sama Jonatan (Christie), Ihsan (Maulana Mustofa), Rian (Ardianto) atau Fajar (Alfian). Kalau teman yang lain paling teman main game seperti Jonatan, Rian, Chico (Aura Wardoyo) dan mas Gyon (Amiga- Fisioterapis PBSI).
Curhat soal pacar?
Hahaha nggak pernah!
Kalau tipe cewek idaman?
Seiman dulu yang penting. Kulitnya putih, pintar dan baik, rajin menabung dan tidak sombong.
Dapat jatah libur berapa hari dari pelatih dan mau dimanfaatkan ke mana?
Nggak ke mana-mana, mau tidur saja. Jonatan juga, soalnya kan kami mau tanding ke Jepang. Mungkin kalau jarak pertandingannya sebulan, bisa minta libur lebih lama. Tapi, saya kan nggak main di final, jadi ada libur dua hari.
Kalau ada waktu luang, biasanya kegiatannya apa?
Dulu saya suka main game, tapi sekarang sudah jarang. Kenapa ya? Nggak kenapa-kenapa sih. Kadang saya lebih suka nonton Youtube, film atau apa. Tidak ada kegiatan lain sih, habis ya mau ngapain lagi.
Siapa yang paling menghibur Anthony saat kekalahan di semifinal Asian Games?
Keluarga saya, saya paling dekat dengan mama saya. Katanya nggak apa-apa, kan saya sudah berusaha, memang nggak rezeki saya.