Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa tiket closing ceremony atau acara penutupan Asian Games 2018 terlihat dijual kembali di beberapa e-commerce non official.
Mengenai hal tersebut, Direktur Media & PR Inasgoc Denny Buldansyah mengatakan dirinya tidak memahami apakah hal itu bisa disebut penjualan tiket oleh calo.
"Buat kami apakah ini [penjualan tiket melalui e-commerce] bisa didefinisikan sebagai calo atau bukan saya tidak tahu. Yang bisa mendefinisikan adalah tentunya pihak kepolisian," tutur Danny saat ditemui di Media Press Center Asian Games 2018, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Danny mengatakan untuk menyikapi fenomena baru tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, apakah itu dianggap sebagai penjualan tiket secara ilegal.
Danny juga mengatakan bahwa pihak panitia penyelenggara Asian Games 2018 tidak akan melakukan tindakan apa-apa.
"Enggak ada [tindakan], kalau panitia enggak, panitia [yang penting konsennya] tiketnya sudah terbeli yang membeli tiket bisa masuk untuk nonton," lanjutnya.
Apalagi dikatakan Danny, dia kurang paham apakah para penjual tiket tersebut dapat didefinisikan sebagai calo online karena belum tahu apa dasar hukum yang menguatkan definisi tersebut. Sehingga, lanjutnya, semua diserahkan kepada pihak yang lebih paham hukum.
"Jadi kalau yang mau mengadukan justru bukan Inasgoc, akan tetapi lebih kepada calon penonton yang merasa dirugikan atau tidak," tandasnya.