Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mempersembahkan medali emas bagi Indonesia setelah menaklukkan pemain asal Chinese Taipei Chou Tien Chen, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa siang.
Jonatan Christie menjawab penantian panjang Indonesia selama 12 tahun dengan menjuarai nomor tunggal putra Asian Games 2018 setelah kemenangan Taufik Hidayat pada tahun 2006 di Doha, Qatar. Taufik saat itu di final mengalahkan jagoan asal China, Lin Dan.
Jonatan harus melakoni tiga gim untuk meraih kemenangan dengan skor 21-18, 20-22, 21-15.
Gim pertama berlangsung ketat. Jonatan dan Chou Tien saling ngotot untuk mencetak angka. Kejar mengejar angka pun tidak bisa dihindarkan. Pukulan Chou Tien yang tipis melewati net gagal dikembalikan Jonatan.
Jojo, demikian ia akrab disapa membalas dengan smes tajam sehingga kembali unggul 9-8, dan terus unggul 13-10. Chou Tien yang merupakan juara Singapura Terbuka 2018 itu berhasil menyusul Jojo menjadi 15-15.
Namun, Jojo kembali memimpin permainan 20-17. Jojo butuh satu angka lagi untuk memegang gim pertama. Tetapi pukulan Jojo malah menabrak sehingga memberi angka bagi lawan. Chou Tien menambah angka dari smes kerasnya yang gagal dikembalikan Jojo. Pukulan Chou Tien yang menabrak net akhirnya memberikan gim pertama untuk Jonatan.
Gim kedua direbut oleh Chou Tien setelah Jonatan gagal menggunakan kesempatan emas di poin kritis.
Chou Tien memang tampil lebih dominan sejak awal gim kedua. Jojo tertinggal 5-10. Perlahan tapi pasti, Jojo mencoba menembus pertahanan Chou Tien dengan pukulan-pukulan tajam sehingga skor menjadi 5-11.
Chou Tien masih memimpin gim kedua. Namun Jojo tidak patah semangat. Pemain berusia 20 tahun itu mengejar hingga skornya hampir menyamai lawan 11-12. Sayangnya, di gim kedua pukulan Jojo kerap kali menabrak net. Jojo kembali tertinggal 16-20.
Pada poin kritis tersebut, Jojo berhasil memperpanjang nafasnya dan mencegah Chou Tien menambah satu angka. Jojo menyusul 20-20.
"Jojo bisa.. Jojo bisa.. Jojo bisa," teriak ribuan penonton di Istora Senayan.
Chou Tien membalas dengan smes keras yang sulit dikenalikan Jonatan. Suasana di Istora Senayan pun semakin tegang.
"Abisin.. abisin.. abisin," teriak penonton.
Jonatan lalu melancarkan smes keras yang menabrak net. Jonatan gagal menyelamatkan gim kedua. Skor 20-22.
Gim ketiga berlangsung semakin panas. Awal gim yang berlangsung ketat berhasil diatasi Jojo. Ia memimpin skor 11-7. Jojo tidak terkejar lagi 17-10 dan meskipun Chou Tien sempat menambah beberapa angka, Jonatan akhirnya memenangi gim ketiga.
Jojo melakukan selebrasi dengan membuka bajunya. Penonton langsung berdiri memberikan tepuk tangan paling meriah untuk sang juara.
"Indonesia.. Indonesia.. Indonesia," teriak penonton.