Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditegur OCA Soal Kursi Penonton Banyak yang Kosong, Ini Penjelasan Inasgoc

Beredarnya surat dari Olympic Council of Asia berupa teguran akan bangku kosong di venue pertandingan sempat membuat heboh warganet.
Ilustrasi-Suporter bola tangan Korea Selatan meneriakkan yel yel /Antara
Ilustrasi-Suporter bola tangan Korea Selatan meneriakkan yel yel /Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Beredarnya surat dari Olympic Council of Asia (OCA) berupa teguran akan bangku kosong di venue pertandingan sempat membuat heboh warganet.

Dalam suratnya, Direktur OCA, Husain Al Musallam, menginstruksikan kepada Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc), Erick Thohir untuk membatasi kursi yang dialokasikan kepada manajer kompetisi atau venue serta untuk pejabat organisasi olahraga Indonesia tidak lebih dari 10% dari total tiket.

Sekretaris Jendral Inasgoc, Eris Herryanto menjelaskan bahwa hal tersebut akan segera diatasi dengan baik oleh pihak Inasgoc.

"[Kursi-kursi kosong] itu kan dialokasikan untuk cabang olahraga dan juga untuk National Olympic Committee (NOC) negara lain nah itu kan tidak dimanfaatkan sehingga ada bangku kosongnya, oleh karena itu sama mereka dibatasi menjadi 10% sisanya disuruh dijual [dijadikan tiket untuk dibeli masyarakat]," tutur Eris saat dihubungi Bisnis, Jumat (24/8).

Sehingga untuk mengantisipasi kursi kosong, Inasgoc akan menjual tiket pada bangku-bangku yang tidak dihadiri oleh NCO negara lain.

Hal ini juga dikatakan Eris untuk mengurangi praktik penjualan tiket secara ilegal yang dilakukan oleh para calo.

"Calo itu kan karena tiket habis demand-nya banyak, nah sekarang kalau tempatnya banyak [kemungkinan] tidak akan ada calo lagi," lanjutnya.

Tiket sendiri dikatakan Eris tetap akan dijual secara online dan disediakan secara offline yang bisa didapatkan secara langsung di loket tiket yang tersedia di depan Pintu 4 Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Surat yang dikeluarkan OCA dan beredar di media sosial menyoroti banyaknya bangku kosong dalam venue pertandingan. Hal tersebut membuat kebingungan bagi para penonton yang ingin menyaksikan pertandingan dan  tampilan di layar kaca tidak bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler