Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASIAN GAMES 2018: Jafro Megawanto Raih Emas, CdM Ucap Syukur

Atlet paralayang Indonesia, Jafro Megawanto, kembali berhasil menyabet medali emas dalam Asian Games 2018.
Atlet paralayang Indonesia, Jafro Megawanto, mencetak nilai sempurna 0,00 di babak keempat nomor Ketepatan Mendarat cabang Paralayang Asian Games 2018 di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/8)/ANTARA FOTO/INASGOC-Tagor Siagian
Atlet paralayang Indonesia, Jafro Megawanto, mencetak nilai sempurna 0,00 di babak keempat nomor Ketepatan Mendarat cabang Paralayang Asian Games 2018 di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/8)/ANTARA FOTO/INASGOC-Tagor Siagian

Bisnis.com, JAKARTA -- Atlet paralayang Indonesia, Jafro Megawanto, kembali berhasil menyabet medali emas dalam Asian Games 2018.

Jafro berhasil menjadi jawara dalam kelas ketepatan mendarat perorangan putra setelah mendapatkan nilai sempurna di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Kamis (23/8/2018).

Atas prestasi ini, Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Syafruddin menyambut dengan penuh rasa syukur.

"Alhamdulillah. Ini prestasi yang membanggakan Indonesia. Selamat atas perjuangan panjang Jafro sehingga bisa menjadi yang terbaik dan menambah perolehan emas tim Indonesia," ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.

Sebelum memenangi nomor perorangan, Rabu (22/8), Jafro memperkuat tim paralayang putra di nomor ketepatan mendarat beregu dan juga berhasil meraih medali emas.

Dengan demikian, Indonesia sudah meraih 2 emas dan 1 perak dari cabang olahraga (cabor) paralayang. Secara keseluruhan, hingga berita ini dibuat, total raihan emas Indonesia adalah tujuh medali.

Sebelum menjadi atlet paralayang, Jafro merupakan tukang lipat parasut. 

“Awal mula saya mengenal paralayang itu, awalnya saya menjadi tukang lipat parasut. Setelah itu, ada manajer merekrut saya untuk menjadi atlet. Setelah itu, saya disekolahkan dan diinstruksikan di sekolah paralayang sampai akhirnya dapat lisensi," terangnya.

Jafro beruntung karena rumahnya hanya berjarak 500 meter dari tempat pendaratan. Tak heran jika kecil, pria kelahiran Malang, 18 Maret 1996 ini sudah akrab dengan olahraga esktrem tersebut.

“Awal mula jadi paraboy sejak kelas 2 SMP, umur 13 tahun. Melihat teman-teman melipat parasut dan mendapatkan upah sebesar Rp5.000," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler