Bisnis.com, JAKARTA - Tunggal putra pertama bulu tangkis Indonesia Anthony S Ginting gagal membuka pintu bagi tim Indonesia untuk melapangkan jalan menuju babak final beregu putra.
Dalam pertandingan yang berjalan alot melawan tunggal pertama Jepang Kento Momota, Anthony kalah dalam laga tiga gim yakni 21-14, 14-21, 16-21. Dari gim pertama hingga ketiga, kedua pemain memperagakan teknik-teknik bermain pemain kelas dunia, bola-bola panjang hingga permainan net yang cantik.
Penonton yang sebagian besar suporter Indonesia, tanpa hentinya meneriakkan yel-yel kemenangan untuk Indonesia.
Dengan kekalahan Anthony ini, Indonesia untuk sementara tertinggal 0-1. Untuk menggenggam tiket final, Indonesia butuh sedikitnya 3 kemenangan lagi, dari 2 ganda dan 1 tunggal kedua nanti.
Kemenangan tim putra sekaligus akan menjadi hiburan bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan tim beregu putri bisa melangkah ke babak final, namun kenyataannya gagal karena kalah dari tim beregu putri Jepang dengan skor 1-3 di tempat yang sama.
Bagaimana kans untuk tim putra Indonesia? Jika melihat jejak rekam mereka yang memenangkan sejumlah kejuaraan internasional dan melihat rangking para pemain di atas Jepang, di atas kertas Tontowi Ahmad dan kawan-kawan akan melangkah ke final.
"Kalau berbicara peluang, tim Indonesia memiliki kans besar mengatasi tim putra Jepang. Kita bisa menang di dua sektor ganda dan satu tunggal. Berarti skornya menang 3-2. Syukur-syukur bisa menang 4-1," kata Yuni Kartika, pemain bulu tangkis putri yang sukses membawa tim bulu tangkis putri Indonesia merebut Piala Uber pada 1994, kepada Bisnis, Senin (20/8/2018).