Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) telah meneken kontrak renovasi dan pengembangan Stadion Manahan, Solo. Setelah rampung, stadion ini akan menjadi pusat kegiatan olahraga seperti Gelora Bung Karno di Jakarta.
Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya, Iwan Suprijanto mengatakan paket renovasi dan pengembangan Stadion Manahan Solo akan dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor yang menenangkan lelang. Nilai kontrak untuk pekerjaan ini mencapai Rp301,33 miliar.
Iwan menuturkan, renovasi akan mencakup perwajahan dan spesifikasi teknis stadion. Dia menggambarkan, seluruh tribun akan dilengkapi dengan atap sehingga tribun stadion tidak lagi semi terbuka. Saat ini, hanya tribun barat yang dilengkapi atap sebagaimana lazimnya stadion sepakbola di Indonesia.
Aspek penting lain yang juga dirombak adalah tata letak kursi stadion. Iwan menyebut, Stadion Manahan akan menggunakan single seat sehingga kapasitas akan susut menjadi 20.000. "Single seat tidak hanya di kursi ada nomornya, tapi juga menyangkut aspek keselamatan [penonton] yang ada di dalam," jelasnya di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Menurut Iwan, PUPR juga akan memasang sistem pencahayaan 2.000 lux sehingga pertandingan sepakbola yang digelar di Stadion Manahan bakal sesuai dengan standar penyiaran. Kapasitas pencahayaan ini jauh di atas standar yang ditetapkan operator Liga Indonesia sebesar 800 lux.
Selain bangunan stadion, renovasi dan pengembangan Stadion Manahan juga mencakup pembangunan jembatan layang dan sistem pengendali banjir. Berkat jembatan layang, akses ke Stadion Manahan diyakini bakal lancar.
Iwan menyebut, Dinas Pemuda & Olahraga Kota Surakarta juga akan melakukan beautifikasi bangunan di sekitar Stadion Manahan. Secara keseluruhan, proyek ini rampung September 2019. Selama renovasi berlangsung, seluruh kegiatan di Stadion dialihkan, termasuk laga kandang Persis Solo yang dipindahkan ke Madiun.