Bisnis.com, JAKARTA – Kuwait akhirnya diperbolehkan menggunakan nama dan bendera negaranya di Asian Games 2018 hanya 2 hari menjelang perhelatan di Jakarta dan Palembang, Indonesia, itu dimulai.
Sebelumnya atlet-atlet dari negara Timur Tengah itu hanya bisa bertanding di Asian Games 2018 dengan nama Independent Asian Athletes akibat Komite Olimpiade Kuwait (KOC) kena larangan terlibat di kancah olahraga internasional sejak 2015.
Pelarangan itu diberikan International Olympic Committee (IOC) sejak 2015 akibat Pemerintah Kuwait campur tangan terhadap sebuah aturan baru olahraga.
Akibat pelarangan itu, Kuwait bertanding di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro di Brasil dengan nama Independent Olympic Athletes.
"Untuk kepentingan para atlet Kuwait dan sebagai tanda niat baik untuk mengakui kemajuan yang dicapai, Dewan Eksekutif IOC telah memutuskan untuk sementara waktu mencabut penangguhan KOC dengan segera," demikian pernyataan IOC.
Pencabutan sanksi atas Kuwait ini terjadi benar-benar pada saat akhir menjelang perhelatan akbar se-Asia itu dimulai.
Bahkan, pada gladi resik upacara pembukaan Asian Games 2018 yang digelar pada Kamis (16/8/2018) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, nama kontingen Kuwait masih diwakili nama Independent Asian Athletes.
Namun, pencabutan skorsing itu tidak otomatis membuat Kuwait bisa menyertakan tim sepak bolanya ke Asian Games, karena di sisi lain sejak 3 tahun lalu Federation Internationale de Football Association (FIFA) juga menerapkan sanksi akibat alasan yang mirip, yakni pemerintah negara Teluk itu campur tangan ke federasi sepak bolanya.
Absennya Kuwait di cabang sepak bola putra Asian Games patut disayangkan sebab timnas negara itu merupakan salah satu kekuatan sepak bola Asia termasuk di ajang multi-event tersebut.
Sepanjang sejarah Asian Games, yang dimulai pada 1951 di India, Kuwait dua kali meraih medali perak pada edisi 1982 di India dan 1998 Thailand serta dua kali pula meraih medali perunggu yakni pada perhelatan 1986 di Korea Selatan dan 1994 di Jepang.
Yang lebih ironis lagi, Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) justru orang Kuwait yakni Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah, yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo membuka Asian Games 2018 pada Sabtu (18/8/2018) malam.