Bisnis.com, JAKARTA – Dengan mengandalkan pukulan jab dan upper cut kidal, Manny Pacquiao merebut gelar juara dunia kelas welter WBA dengan kemenangan KO pertama sejak 9 tahun silam.
Pacquiao terlihat fokus sejak ronde pembuka dan mendapatkan dukungan dari 15.000 penggemar tinju yang memadati Axiata Arena di Kuala Lumpur, Minggu (15/7).
Matthysse sebenarnya tampil tak kalah fokus. Namun, pertahanan double cover petinju Argentina berusia 35 tahun sedikit terbuka di ronde ketiga, dan upper cut Pacquiao secara cepat dan telak menghujam rahangnya. Matthysse pun tersungkur tetapi mampu bangkit.
Di ronde keempat, jual beli pukulan antarkedua petinju tetap terjadi. Namun, kedua tetap aktif menjaga jarak.
(Reuters - Lai Seng Sin)
Di ronde kelima, penampilan Pacquiao tak juga kendur. Bahkan Matthyse kembali mendapatkan hitungan dari wasit Kenny Bayles setelah harus berjongkok karena mendapatkan pukulan hook kanan dari Pacquiao.
Lagi-lagi sang juara bertahan mampu bangkit dan menyelesaikan ronde tersebut.
(Reuters - Lai Seng Sin)
Di ronde keenam, satu pukulan Matthysse yang terlalu ke bawah, membuat wasit memberikan peringatan keras.
Di ronde ketujuh, Pacquiao kembali memperlihatkan pengalaman juaranya. Tampil fokus dan tetap agresif, diiringi terkam “Manny... Manny... Manny,” dari para penonton.
Dan benar saja, ketika pertandingan di ronde ketujuh tersisa 24 detik, upper cut kiri Pacquiao pun menyambar ke muka Matthysse sekaligus merobohkannya. Matthyse tak mampu bangkit lagi hingga wasit Kenny Bayles menyelesaikan hitungan kesepuluh.
Pukulan Southpaw (tangan kiri) Pacquiao pula yang membuatnya mampu mengakhir pertandingan tersebut sekaligus kemenangan KO pertama Pacquiao dalam 9 tahun terakhir. Dia terakhir kali menang TKO atas Miguel Cotto pada 14 November 2009. Kini rekor Pacquiao pun menjadi 60-7-2.
“Saya terkejut [dengan hasil ini]. Matthysse adalah lawan yang sangat tangguh,” kata Pacquiao dalam wawancara pasca-laga.
“Saya mampu merobohkannya dan itu bonus karena bertanding dengan sabar, dan hasil kerja keras dari latihan,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Dengan kemenangan tersebut— pertarungan pertamanya sejak kehilangan gelar kelas welter WBO dari Jeff Tien Australia di Brisbane setahun lalu— memberi Pacquiao gelar dunia ke 11 dalam karir yang luar biasa, yang membuatnya menjadi pahlawan nasional di negara asalnya, Filipina.