Bisnis.com, JAKARTA - Petenis Jerman Angelique Kerber terbukti terlalu sulit untuk ditundukkan petenis Latvia Jelena Ostapenko, ketika ia mencapai final Wimbledon untuk kedua kalinya berkat kemenangan 6-3, 6-3 pada Kamis.
Petenis 30 tahun itu mendapatkan poin demi poin ketika penampilan agresif Ostapenko menjadi "senjata makan tuan" yang berkali-kali menimbulkan "unforced error," lapor Reuters.
Skor ketat terjadi pada kedudukan 3-3 di set pertama, namun ketika Ostapenko melepaskan pukulan backhand yang terlalu keras untuk membuatnya kehilangan serve, arah permainan dengan cepat menjauhi dirinya.
Ia melakukan double fault pada set point dan Kerber, yang mampu melakukan serve dengan baik dan bertahan dengan luar biasa ketika diperlukan untuk meredam serangan sporadis Ostapenko, mempercepat tempo untuk memimpin 5-1.
Ostapenko tiba-tiba mulai mampu memberikan hantaman-hantaman keras, bangkit untuk mendapatkan beberapa gim dan memiliki poin untuk memangkas defisit menjadi satu gim, ketika Kerber memperlihatkan tanda-tanda cemas.
Tetapi Kerber mampu mengembalikan keunggulan dan mengamankan tiket final pada Sabtu di Lapangan Tengah, ketika pukulan forehand Ostapenko melebar.
Ia akan berhadapan dengan juara tujuh kali Serena Williams atau sesama petenis Jerman Julia Georges di final.