Bisnis.com, JAKARTA – Novak Djokovic, Dominic Thiem, dan Marco Cecchinato melaju ke perempat final tenis single putra Prancis Terbuka setelah menaklukkan lawan-lawan mereka di 16 besar pada Minggu (3/6/2018) di Roland Garros, Paris.
Mantan juara Djokovic mencapai perempat final Prancis Terbuka untuk ke-12 kalinya setelah menundukkan petenis veteran Spanyol Fernando Verdasco dengan skor 6-3 6-4 6-2.
Petenis Serbia itu, yang unggulan ke-20, mendapatkan perlawanan sengit pada fase awal di mana tiga gim pembukaan berlangsung selama 29 menit di Lapangan Philippe Chatrier.
Namun, apa yang terlihat akan menjadi malam panjang bagi juara 12 Grand Slam ini berakhir dengan mudah, ketika ia begitu menguasai pertandingan.
Satu break sudah cukup untuk mengamankan set pembukaan dan meski Verdasco mampu melepaskan sejumlah pukulan winner untuk bertahan di set kedua, perlawanannya telah mengendur.
Djokovic, yang melengkapi koleksi gelar Grand Slamnya dengan menjadi juara di Paris pada 2016, meningkatkan tempo pada set ketiga dan kini dapat melihat ke depan untuk pertarungan melawan Marco Cecchinato.
Cecchinato, petenis Italia, melaju ke perempat dengan mengejutkan unggulan kedelapan asal Belgia David Goffin dengan skor 7-5 4-6 6-0 6-3.
Petenis peringkat 72 itu sebelumya tidak pernah melewati putaran pertama Grand Slam. "Bagi saya ini adalah impian, saya benar-benar bahagia. Sekarang saya main di perempat final, tidak dapat dipercaya," kata Cecchinato selepas laga.
Cecchinato, 25 tahun, dapat ditemani kompatriotnya Fabio Fognini di delapan besar, di mana Fognini akan bermain melawan unggulan ketiga asal Kroasia Marin Cilic pada Senin malam WIB (4/6/2018).
Jika Fognini menang, ini akan menjadi kedua kalinya sejak tenis menjadi profesional pada 1968 di mana Italia memiliki lebih dari satu petenis di perempat final kategori tunggal putra Grand Slam.
Satu-satunya pertemuan lain adalah di Roland Garros pada 1973, ketika Paolo Bertolucci dan Adriano Panatta mencapai delapan besar. Fognini merupakan petenis putra Italia terakhir yang mencapai perempat final di Paris pada 2011.
Di laga lain di 16 besar, Dominic Thiem (Austria) mengakhiri kebangkitan Kei Nishikori (Jepang) dengan kemenangan 6-2 6-0 5-7 6-4 dan menyiapkan pertemuan melawan unggulan kedua Alexander Zverev.
Unggulan keenam asal Austria tersebut, orang terakhir yang mengalahkan spesialis lapangan tanah liat Rafael Nadal di permukaan lapangan favoritnya, memamerkan sederet amunisi tempurnya pada dua set pertama sebelum mendapatkan kembali ketenangannya setelah kalah pada set ketiga.
Unggulan ke-19 asal Jepang Nishikori, yang berupaya bangkit setelah ia mengakhiri musim 2017 pada pertengahan tahun karena cedera, terlihat telah kehilangan harapan di pertandingan ini pada set kedua namun kemudian mampu memberikan perlawanan yang layak.
"Dua set pertama begitu luar biasa namun kemudian ia menaikkan levelnya dan itu 50-50. Pada akhirnya, ini sangat ketat dan saya sedikit gugup pada akhirnya sebab selalu sulit untuk melakukan serve untuk mencapai perempat final Prancis Terbuka," kata Thiem, semifinalis pada 2016 dan 2017.
"Saya menyukai kondisi-kondisi ini; inilah pertama kalinya bagi saya di Lapangan Philippe Chatrier tidak bermain melawan Rafa, maka saya dapat menikmati lapangannya," ujarnya bergurau.
Thiem unggul tenaga dan kecepatan dari Nichikori, yang tidak mampu berbuat banyak pada set pembukaan, di mana petenis Austria itu menutupnya dengan ace dalam waktu kurang dari setengah jam.
Situasi bertambah buruk bagi Nishikori di set kedua ketika Thiem mempermainkan dirinya, khususnya dengan pengembalian serve dengan drop-shot, dan petenis Jepang itu hanya mampu mengumpulkan 9 poin di set itu.
Pada dua set pertama, Thiem memenangi 25 dari 25 poinnya pada serve pertamanya. Pada set ketiga Nishikori mampu memperbaiki keadaan ketika servenya membaik dan menyelesaikan poin-poin dari net, yang membuat Thiem frustrasi.
Nishikori memaksimalkan kesempatan break pertamanya pada kedudukan 6-5 untuk memenangi set ketika pukulan forehand Thiem terlalu panjang.
Thiem, yang mengakhiri catatan kemenangan 50 set beruntun juara Prancis Terbuka 10 kali Nadal di lapangan tanah liat di Madrid, Spanyol, bulan lalu, mematahkan serve lawannya untuk menjadikan skor 4-3 pada set keempat dengan pukulan forehand khasnya.
Ia kemudian menahan serve untuk menutup pertandingan pada match point keduanya, ketika pukulan forehand Nishikori melambung di bawah tatapan Nadal.