Bisnis.com, JAKARTA - Siapa sangka peraih medali emas angkat berat Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil pernah diusir saat menonton latihan angkat berat di kampungnya.
Eko Yuli Irawan, atlet angkat berat nasional, mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak menekuni olahraga angkat berat karena 'terpaksa' oleh situasi dan keadaan.
Padahal, Eko pada awalnya menggandrungi olahraga sepak bola. Dia mengurungkan niat itu karena orang tuanya tidak mampu membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) di sekolah sepak bola.
"Pada awalnya saya pengin main sepak bola, tetapi karena tidak mampu membayar SPP di sekolah sepak bola tidak saya teruskan," ungkapnya, saat menerima bantuan paket nutrisi dari Herbalife Indonesia, Rabu (11/4).
Eko pun menceritakan saat awal dia mengenal olah raga angkat berat kendati tidak menyukai olah raga tersebut.
Dia mengenal angkat berat sejak usia 12 tahun dan sempat diusir ketika menonton latihan.
"Ada seorang teman bilang agar tidak diusir harus memakai seragam sekolah saat menonton latihan. Dari situ saya mulai menekuni angkat berat."
Dia memberikan pesan kepada mereka yang ingin menekuni olah raga angkat berat. "Pada waktu itu saya hanya berpikir bahwa nyebur ke angkat berat harus juara. Jika tidak bisa juara hanya membuang-buang waktu," tegas Eko.
Dia pun bertekad untuk merebut medali emas cabang olah raga angkat berat pada hajatan Asian Games yang mulai digelar 8 Agustus 2018.
Eko Yuli, Peraih Emas Olimpiade 2016 Pernah Diusir dari Sasana Angkat Berat
Siapa sangka peraih medali emas angkat berat Olimpiade 2014 Rio de Janeiro, Brasil pernah diusir saat menonton latihan angkat berat di kampungnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium