Bisnis.com, JAKARTA – Demi memperlancar dan mencapai durasi arus lalu lintas peserta pesta olahraga bangsa Asia –Asian Games 2018, yang akan bergulir Agustus tahun ini—anak sekolah, meski masih opsi, bakal dikorbankan. Mereka akan ‘dirumahkan’.
Indikasi itu terlihat setelah Gubernur DKI Anies Baswedan memasukkan opsi meliburkan anak sekolah selama Asian Games 2018 dalam pembahasan upaya mencapai target durasi perjalanan atlet-atlet dan fosil Asian Games.
Selepas rapat koordinasi di Kantor Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) di Jakarta, Senin (19/2/2018), awalnya, Anies mengatakan pihaknya akan melakukan rekayasa lalu-lintas dengan jalur tol ataupun nontol. “Kami juga akan mengatur arus lalu-lintas di daerah yang terlewati jalur Asian Games," ujarnya.
Lalu, dia bicara soal kemungkinan meliburkan sekolah di Jakarta. “Kajian Pemerintah DKI Jakarta tentang libur sekolah ketika Asian Games 2018, hanya berlaku untuk sembilan hari kerja dari 14 hari penyelenggaraan pesta multicabang olahraga tertinggi di Asia itu,” ujarnya.
Kini, sudah melakukan kajian untuk meliburkan sekolah dan pengaturan jam kerja ketika penyelenggaraan Asian Games pada Agustus 2018 demi mencapai target durasi perjalan atlet-atlet dan ofisial.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 akan selesai pada Juni baik dari aspek infrastruktur, penyelenggaraan, maupun prestasi.
"Kita tidak akan seperti Brasil ketika Olimpiade 2016. Di Brasil, mereka masih kerja ketika upacara pembukaan," kata Wapres.
Wapres menyatakan persiapan penyelenggaraan Asian Games semakin matang setelah penyelenggaraan Kejuaraan Uji Coba Asian Games pada 8-15 Februari.
"Kami menemukan ada hal-hal yang baik dan ada yang perlu diperbaiki. Itu memang fungsi kejuaraan uji coba," kata Wapres.