Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta telah menyetujui usulan Pemerintah Provinsi DKI untuk memberikan bonus senilai Rp9 miliar kepada atlet Jakarta yang bertanding di ajang SEA Games Malaysia 2017, tetapi proses pencairan justru terhambat dengan konflik internal antara dua kubu kepengurusan KONI Jakarta.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan perseteruan di dalam KONI akan mempersulit proses pencairan bonus bagi atlet dan pelatih.
"Atlet dan pelatih kepentingannya tidak boleh dirugikan, tapi sepanjang mereka masih berseteru ini menyulitkan diproses pencairan," ujarnya di Balai Kota, Kamis (31/8/2017).
Menurut Michael hingga kini solusi penyelesaian konflik internal KONI masih dalam tahap mediasi dengan pihak Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia, tetapi belum membuahkan hasil.
Perseteruan di dalam internal KONI, yang melibatkan dua kubu kepengurusan, mengakibatkan bonus atlet di ajang PON 2016 pun belum cair hingga saat ini, sekarang mereka harus berjuang untuk mendapatkan hak mereka dari perhelatan SEA Games Malaysia 2017.
"Nanti harus ada kesepahaman jika mereka berdua sepakat kepentingan atlit dan pelatih tidak dikorbankan. Kita laksanakan [pencairan dana] berdasarkan surat rekomendasi yg diverifikasi oleh Disorda, baru bisa dicairkan. Kalau mereka berseteru terus ya susah," tukasnya.
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Olahraga dan Pemuda mengusulkan pemberian dana bonus bagi atlet peraih medali di ajang SEA Games Malaysia 2017 dengan anggaran Rp9 miliar.
Banggar DPRD DKI kemudian menyetujui usulan tersebut dan menilai urgensi pemberian dana bonus bersifat darurat dan mendesak sehingga nomenklaturnya dapat dimasukkan ke dalam APBD-P DKI 2017.
Kepala Disorda DKI Ratiyono mengatakan jumlah dana bantuan pembinaan atau bonus akan diatur oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui peraturan pemerintah.
"Waktu SEA Games 2015 di Singapura, itu untuk peraih medali emas Rp200 juta per atlet. Diharapkan klub dan cabang olahraga meningkatkan pelatihannya," ujarnya.
Ratiyono juga memastikan setiap peraih emas akan mendapatkan bonus sebesar Rp200 juta sedangkan untuk peraih medali perak dan perunggu besarannya akan disesuaikan, termasuk untuk pelatih beserta asistennya.
Dana bonus tersebut tujuannya sebagai dana pembinaan atlet dan dana bantuan bagi atlet yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa, contohnya Universitas Negeri Jakarta yang menerima calon mahasiswa peraih medali emas tanpa tes khusunya di jurusan olahraga.
Selain dana bonus bagi atlet pemenang medali dan pelatih, Ratiyono mengatakan anggaran tersebut juga termasuk bonus untuk atlet yang ikut serta dalam ajang SEA Games Malaysia 2017. "Buat yang kalah ya ada lah sedikit karena mereka sudah membela Indonesia. Tapi jumlahnya berbeda dengan atlet peraih medali," katanya.
KONI DKI 'Rusuh', Bonus Atlet Jakarta di SEA Games 2017 Terhambat
Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta telah menyetujui usulan Pemerintah Provinsi DKI untuk memberikan bonus senilai Rp9 miliar kepada atlet Jakarta yang bertanding di ajang SEA Games Malaysia 2017, tetapi proses pencairan justru terhambat dengan konflik internal antara dua kubu kepengurusan KONI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium