Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ajang Balap Sepeda Tour de Singkarak 2017 Ditunda Jadi November

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menunda agenda wisata balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) 2017 yang semula direncanakan Oktober menjadi November guna mematangkan persiapan.
Tour de Singkarak/Antara-Hafidz Mubarak
Tour de Singkarak/Antara-Hafidz Mubarak

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menunda agenda wisata balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) 2017 yang semula direncanakan Oktober menjadi November guna mematangkan persiapan.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyebutkan penundaan dilakukan setelah pemerintah berkoordinasi dengan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) soal kesiapan pelaksanaan.

“Ditunda jadi 18 hingga 26 November. Itu setelah deputi bidang pengembangan pemasaran pariwisata nusantara berkoordinasi dengan ISSI,” ujarnya, pada Senin (31/7/2017).

Sebelumnya, ajang balap sepeda yang rutin digelar di Sumbar sejak 2009 itu bakal dihelat pada 10-18 Oktober mendatang, namun ditunda dengan alasan mematangkan kesiapan penyelenggaraan.

Oni menyebutkan sudah menerima surat usulan penundaan dari Kementerian Pariwisata. Menurutnya, jika dipaksaan tanpa kesiapan matang, maka kegiatan itu tidak bisa dilakukan dengan maksimal.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meminta daerah yang akan dilalui para pebalap mempercepat proses persiapan, terutama soal kesiapan jalan yang akan dilalui pebalap.

“Harapan kami 18 kabupaten dan kota [minus Kabupaten Kepulauan Mentawai] bisa dilewati, tapi tergantung kesiapan jalan dan hasil survei tim teknis,” katanya.

Adapun, TdS 2017 direncanakan diikuti hanya oleh 17 kabupaten/kota. Tidak termasuk Kabupaten Solok Selatan dengan alasan kondisi jalan yang tidak memadai untuk ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Selain itu, Nasrul juga meminta pemerintah daerah memanfaatkan ajang balap sepeda internasional itu untuk memperkuat pengembangan wisata halal Sumbar.

“Setiap kabupaten/kota perlu menyajikan kebudayaan dan kuliner yang sesuai dengan indikator halal, guna memperkuat identitas wisata halal itu,” katanya.

Dia mencontohkan festival atau pameran yang ditampilkan masing-masing daerah nantinya harus mengedankan konsep halal, terutama dalam berpakaian, dan juga pelayanan kepada wisatawan dengan senyum dan keramahan.

Termasuk juga menyediakan kuliner yang sudah terjamin kebersihannya, sebab halal itu mengutamakan kebersihannya. Begitu juga dengan penginapan yang disewakan kepada wisatawan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler