Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggaraan Asian Paragames 2018 dalam kondisi kritis akibat keterbatasan pendanaan.
Ketua Pelaksana Asian Paragames 2018 Raja Sapta Oktohari mengatakan dari Rp2,6 triliun kebutuhan penyelenggaraan pesta olahraga bagi penyandang disabilitas itu, pihaknya baru menerima Rp10 miliar. Padahal ajang olahraga yang akan diikuti oleh 42 negara Asia ini akan mulai dievaluasi kesiapannya pada September mendatang.
"Untuk arena pertandingan, semua venue yang ditinjau tidak ramah disabilitas," kata Okto di Jakarta pada Senin (29/5/2017).
Kondisi serupa juga ditemui bagi perkampungan atlet. Tempat atlet bermukim selama pesta olahraga itu pembangunannya diperkirakan sudah 80%. Akan tetapi seluruh bangunan sangat tidak ramah bagi penyandang disabilitas. "Liftnya sangat kecil, tidak memungkinkan kursi roda masuk.”
Okto mengutarakan tantangan terbesar yang dihadapi pihaknya terkait ketersediaan dana untuk penyelenggaraan.
Meski begitu, dia berjanji tetap berusaha semaksimal mungkin agar acara yang beriringan dengan Asian Games tahun depan ini dapat terselenggara dengan sukses. Untuk itu, pihaknya akan mendatangi kementerian lembaga untuk memberi dukungan percepatan.
Okto menambahkan pihaknya juga memiliki tugas untuk membangun kesadaran di tengah masyarakat. Dengan demikian, selain sukses penyelenggaraan, masyarakat juga semakin peduli dengan penyandang disabilitas.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto mengatakan terdapat kekurangan komunikasi di dalam pemerintah. Seharunya persiapan Asian Games 2018 bersamaan dengan Asian Paragames. "Harusnya satu paket, tapi ini memang ada yang tidak balance [sehingga terlambat diurus]," katanya.
Untuk itu pemerintah tengah memperbaiki komunikasi di internal. Sejumlah upaya percepatan juga dilakukan termasuk meminta dukungan payung hukum dalam bentuk instruksi presiden (inpres). "Inpres dapat mempercepat koordinasi dengan lintas kementerian lembaga."
Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya mendesak pemerintah segera menyelesaikan koordinasi di internal. Pasalnya, pesta olahraga bangsa-bangsa Asia ini akan menjadi tolak ukur. Untuk itu dia berharap, Asian Paragames 2018 tidak berakhir layaknya perlombaan sederhana di tengah masyarakat.
"Kami mendorong kementerian lembaga agar bekerja dan berkoordinasi maksimal tanpa harus menunggu Inpres dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku," katanya.