Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan sudah banyak calon sponsor dari dalam maupun luar negeri yang berminat ikut mendanai perhelatan pesta olahraga Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Saat ini, dia mengatakan proses negosiasi dengan calon sponsor potensial tengah berlangsung dan diperkirakan dapat mencapai nominal Rp1,5 triliun.
“Sudah banyak yang berminat seperti dikatakan tadi kita harap bisa mencapai totalnya bisa kira-kira Rp1,5 triliun. Itu nanti akan cukup membantu pelaksanaan. Dan itu sudah banyak, baik internasional juga domestik,” katanya, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (25/4/2017).
Dia menjelaskan bahwa administrasi sponsor yang berasal dalam negeri diurus oleh panitia pelaksana Asian Games Indonesia (Inasgoc), sedangkan yang dari luar negeri dipegang oleh Olympic Council of Asia (OCA).
“Tapi kita tidak boleh menggunakan uangnya sampai dengan Asian Games dibuka. Itu aturan OCA. [Dikhawatirkan] terima sponsor, ternyata Asian Gamesnya batal. Rule-nya begitu,” jelasnya.
Pemerintah ingin adanya efisiensi anggaran dan tidak ingin membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam penyelenggaraan Asian Games 2018. Total APBN sekitar Rp30 triliun sebelumnya sudah dianggarkan untuk pembangunan fisik helatan olahraga terbesar se-Asia itu.
Oleh karena itu, selain memaksimalkan pendanaan dari swasta berupa sponsor, pemerintah juga akan memaksimalkan dana yang didapat dari penjualan tiket dalam penyelenggaraan Asian Games 2018.