Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga memastikan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional akan menerima rapel atas honor mereka pada awal April.
"Pekan depan. Honor untuk atlet tidak akan berkurang. Mereka tetap menerima honor secara utuh dalam bentuk rapel," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta pada Kamis (30/3/2017).
Kemenpora, lanjut Gatot, meminta maaf atas keterlambatan pembayaran honor atlet menyusul dampak pemecahan satuan kerja dalam kementerian itu.
"Pencairan anggaran itu efektif pada Maret. Prima juga terkena dampak karena pencairan anggaran mereka melalui Deputi IV. Pekan lalu, persoalan anggaran itu sudah selesai," ucap Gatot.
Gatot menjelaskan honor atlet pada anggaran 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan pada anggaran 2016 dengan merujuk pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor S-217/MK.02/2017.
"Surat Keputusan Menkeu itu akan ditinjau ulang karena honor untuk pengurus Prima ada yang merosot. Tapi, honor untuk atlet tidak akan berkurang," katanya.
Sesuai Surat Menteri Keuangan itu, honor untuk atlet utama sebesar Rp10 juta per bulan. Sedangkan untuk atlet muda adalah Rp8 juta per bulan, atlet pratama Rp6 juta per bulan, dan atlet paralimpian Rp8 juta per bulan.
Sementara, honor pelatih nasional sesuai dengan surat menteri keuangan itu sebesar Rp12,5 juta per bulan, asisten pelatih Rp7 juta per bulan, pelatih paralimpian Rp9 juta per bulan, dan asisten pelatih paralimpian Rp8 juta per bulan.
Pada anggaran 2016, atlet rata-rata menerima gaji Rp7,5 juta per bulan. Sedangkan pelatih kepala menerima Rp12,5 juta dan pelatih Rp10 juta per bulan.