Bisnis.com, JAKARTA - Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) akan mengirim 13 atlet putra untuk mengikuti pemusatan pelatihan di Hong Kong dan Belanda pada akhir Mei hingga September menjelang Asian Games 2018.
"Kami memang mengirimkan 13 orang agar berlatih di Hong Kong atau China dan Belanda karena cabang dayung tidak dipertandingkan di Sea Games 2017 di Malaysia. Selama di Belanda, atlet-atlet kami akan mengikuti sejumlah kejuaraan sebagai uji coba," kata Pelatih Kepala Dayung PODSI Budiman Setiawan pada Rabu (22/3/2017)
Atlet-atlet dayung Merah-Putih akan mulai menjalani latihan di Hong Kong, wilayah khusus China, pada 29 Mei - 18 Juni. Kemudian, mereka akan melanjutkan pelatihan ke Belanda pada 19 Juni hingga 17 September.
"Setelah dari Belanda, kami akan memilih enam atlet untuk langsung mengikuti Kejuaraan Dunia Dayung di Sarasota, Florida, Amerika Serikat, pada 18 September hingga 2 Oktober. Sebagian atlet akan kembali ke Indonesia untuk bersiap mengikuti Kejuaraan Asia," kata Budiman.
PODSI akan menurunkan atlet pada nomor double sculls dan light men sculls pada Kejuaraan Dunia Dayung di Amerika Serikat itu.
Budiman mengatakan nomor single sculls masih menjadi salah satu tumpuan untuk merebut medali dalam Asian Games 2018.
"Tapi, kami masih harus membuat strategi, peta persaingan dengan lawan. Kami juga akan mempertimbangkan apakah La Memo akan turun pada nomor single sculls dan doubel sculls, double sculls dan quadroble sculls, atau single sculls dan quadroble sculls," katanya.
Selain pelatihan di Hong Kong dan Belanda serta Kejuaraan Dunia di Amerika Serikat, PODSI juga akan mengirim atlet-atlet lainnya untuk mengikuti Kejuaraan Dayung Asia dan Kejuaraan Dayung Asia Tenggara.
"Jumlah atlet pemusatan pelatihan nasional PODSI sebanyak 40 orang. Atlet-atlet yang tidak mengikuti kejuaraan di Amerika Serikat akan kami persiapkan untuk mengikuti Kejuaraan Asia di Pattaya, Thailand, 4-8 September dan Kejuaraan Dayung Asia Tenggara di Vietnam, 26-30 Juli," kata Budiman.
Kejuaraan Asia dan Asia Tenggara itu, lanjut Budiman, akan menjadi ajang pemantauan prestasi atlet-atlet dayung PODSI menjelang Asia Tenggara 2018, Sea Games 2019, dan Kualifikasi Olimpiade 2020.
"Kami harus mempersiapkan prestasi atlet kami sejak 2017 karena sebagian atlet kami adalah atlet-atlet muda," katanya.
Meskipun atlet-atlet putri dayung PODSI tidak mengikuti pelatihan di Hong Kong dan Belanda, PODSI akan mengirim mereka ke Kejuaraan Asia dan Asia Tenggara 2017.