Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenpora Tak Mau Olympic Center Cibubur Bermasalah

Kemenpora menegaskan tidak mau proyek Olympic Center di Cibubur, Jakarta Timur, bermasalah, terutama terkait dengan besarnya anggaran pembangunannya.
Menpora Imam Nahrawi/Antara-M. Agung Rajasa
Menpora Imam Nahrawi/Antara-M. Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan tidak mau proyek Olympic Center di Cibubur, Jakarta Timur, bermasalah, terutama terkait dengan besarnya anggaran yang dialokasikan.

Karena itu, kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot Dewa Broto, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak yang berkepentingan dalam pengawasan pemanfaatan uang negara.

"Anggaran yang tersedia untuk Olympic Center Rp465 miliar. Kami selalu berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan serta Badan Pemeriksa Keuangan agar kami tahu dari total dana yang ada, berapa yang aman untuk digunakan," ujar Gatot.

Dana ratusan miliar rupiah itu pun sudah masuk dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemenpora 2017.

Dia melanjutkan pembangunan kompleks pusat Olimpiade bertaraf internasional yang terletak di lahan seluas 9 hektare di komplek Pusat Pengembangan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) Cibubur, Jakarta Timur, sudah berjalan.

Ada beberapa bagian yang dibangun dari nol dan ada yang hanya dilakukan penambahan, terutama asrama atlet. Seluruh pembangunan fisik ini direncanakan selesai pada Desember 2017.

Kawasan Olympic Center nantinya bisa digunakan para atlet dari 11 cabang olahraga panahan, angkat besi, taekwondo, karate, atletik, gulat, judo, anggar, senam, panjat tebing, dan tinju.

Demi menyukseskan proyek ini, Menpora Imam Nahrawi sudah mengeluarkan Keputusan Menpora RI No. 97/2016 tentang pembentukan tim Ad Hoc Olympic Centre mulai 31 Oktober 2016.

Mantan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Sakhyan Asmara ditunjuk menjadi koordinator tim, dibantu Yuni Poerwanti sebagai sekretaris serta tiga anggota yaitu Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto, pengusaha Francis Wanandi dan mantan atlet Lukman Niode.

PP-PON menjadi Olympic Centre setelah kawasan Gelora Bung Karno direnovasi untuk keperluan Asian Games 2018. Momen ini dijadikan pemerintah menjadi tonggak pembuatan tempat pemusatan latihan berstandar internasional berikut fasilitas pendukungnya seperti sport science hingga anti-doping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler