Kabar24.com, JAKARTA - Sanksi olah raga seumur hidup mengancam 14 atlet yang terlibat kasus dugaan penggunaan doping dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas).
Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga, memastikan kasus dugaan penggunaan doping yang melibatkan 14 atlet di PON dan Peparnas akan diproses secara transparan hingga tuntas. Kasus tersebut akan ditindaklanjuti dengan serius, dan lebih hati-hati karena terkait langsung dengan masa depan atlet.
“Sanksi olah raga bisa saja diberlakukan seumur hidup, jika nantinya atlet terbukti sengaja menggunakan doping untuk prestasi,” katanya, Rabu (11/1/2017).
Imam menuturkan tindakan tegas harus dilakukan untuk melindungi atlet yang bersih dan telah berjuang keras meraih prestasi. Pihaknya akan memastikan arena olah raga dijalankan dengan prinsip keadilan, dan menjaga marwah perjuangan atlet, untuk menembus kemampuan dirinya sendiri.
Jika kasus dugaan penggunaan doping tersebut, Imam memastikan masih ada celah yang dimanfaatkan oleh oknum, untuk berkompetisi dengan cara kotor.
Untuk itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga akan memperkuat Lembaga Anti Doping (LADI), dengan mewajibkan institusi tersebut menyosialisasikan obat yang masuk kategori doping, atau dilarang oleh Badan Doping International (WADA).
“Kami juga tetap akan memberikan ruang kepada atlet untuk menggunakan hak jawab, hingga mengajukan banding,” ujarnya.
Hak jawab tersebut diperlukan agar atket memiliki kesempatan menjelaskan kondisi yang dialaminya dalam ajang PON dan Peparnas.
