Bisnis.com, JAKARTA - Tuan rumah Kroasia untuk sementara unggul 2-1 atas Argentina dalam final Davis Cup yang berlangsung di Zagreb setelah di nomor ganda Marin Cilic/Ivan Dodig menundukkan Juan Martin del Potro/Leonardo Mayer 7-6(2) 7-6(4) 6-3 pada Minggu dini hari WIB (27/11/2016).
Tampil luar biasa saat menang atas Amerika Serikat dan Prancis dalam perjalanan ke final, Cilic dan Dodig kembali memperlihatkan kinerja yang luar biasa untuk memberikan Kroasia keunggulan penting atas Argentina.
Ketika tertinggal 0-2, kami memerlukan keajaiban untuk tetap memelihara harapan menang dan kami telah memiliki keajaiban yang mendorong kami ke ambang mengangkat trofi," kata pelatih Kroasia Zeljko Krajan selepas pertandingan tersebut.
"Kita tahu bahwa Argentina tidak akan menyerah tanpa perlawanan. Mereka tidak memiliki ruang untuk melakukan kesalahan, kami perkirakan dua pertandingan hari terakhir berjalan sangat sulit," lanjutnya.
Salah satu fan Argentina di final Piala Davis ini ialah legenda sepak bola Diego Maradona. Pemain yang mengantar negaranya juara Piala Dunia 1986 di Meksiko itu berbalut ban lengan sebagai tanda kedukaannya atas wafatnya mantan pemimpin Kuba Fidel Castro yang disebutnya sebagai ayah kedua.
Dua laga terakhir Cilic akan berhadapan dengan Del Potro dan petenis Kroasia Ivo Karlovic jumpa petenis Argentina Federico Delbonis yang hanya digelar jika Del Potro menang sehingga skor 2-2.
Del Potro memenangi delapan laga dari 10 pertemuan terakhir dengan Cilic, di antaranya terjadi dalam lima pertandingan terakhir.
Meski begitu, Cilic yakin kali ini dia mampu mengalahkan Del Potro. “Saya mengharapkan itu akan menjadi pertandingan yang berbeda dan saya memiliki keuntungan psikologis. Saya dan Del Potro ada di situasi yang sama karena telah main 2 hari beruntun dan kebugaran merupakan kata kuncinya.”
Del Potro menyatakan bahwa mereka berdua tumbuh bersama di dunia tenis dan mengaku paham bahwa pertandingan terakhir adalah tantangan besar baginya karena wajib menang atau Argentina kalah.
Kroasia adalah juara Piala Davis 2005 dan kini mencari gelar juara kedua, sedangkan Argentina berburu gelar pertamanya setelah empat kali runner up pada edisi 1981, 2006, 2008, dan 2011.
