Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah merealisasikan janjinya untuk mencairkan bonus kepada atlet dan pelatih yang meraih medali dalam penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade 2016 di Rio De Jenairo.
Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga, mengatakan pencairan bonus kepada atlet dan pelatih peraih medali di Olimpiade, serta Paralimpiade 2016 dipercepat, untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperhatikan masa depan atlet berprestasi.
“Seharusnya pemberian penghargaan ini dilakukan pertengahan November, tetapi karena kesungguhan yang luar biasa dari pemerintah, maka pemberian bonus dapat dilakukan lebih cepat,” katanya, Selasa (2/11/2016).
Imam menuturkan, komitmen pemerintah terhadap atlet berprestasi juga dapat terlihat dari keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bonus miliaran rupiah kepada peraih medali di ajang Asian Games
Dia pun meminta kepada seluruh atlet untuk lebih bersemangat mencetak prestasi, untuk mengharumkan nama bangsa. Pemerintah pun berencana akan memberikan penghargaan kepada atlet yang berprestasi di berbagai ajang pesta olahraga ke depannya.
“Seluruh pemangku kepentingan sektor olahraga harus menyiapkan rencana penghargaan dari sekarang, sehingga kami akan memiliki perencanaan yang utuh dan kuat untuk Olimpiade Tokyo 2020,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan bonus Rp5 miliar kepada Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang meraih medali emas di nomor ganda campuran cabang olahraga bulutangkis. Kemudian Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni mendapatkan Rp2 miliar, karena meraih medali perak.
Selain itu, Ni Nengah Widiasih juga mendapatkan Rp1 miliar, karena meraih medali perunggu di cabang angkat besi Paralimpiade.
Untuk pelatih, Richard Mainaky mendapatkan Rp2 miliar, Dirdja Wihardja Rp800 juta, dan Supeni Rp800 juta, serta Ruswanto Rp400 juta.