Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panpel PON 2016 Ancam Pidanakan Provokator Pemicu Kericuhan

Panitia pelaksana tinju PON 2016 Jawa Barat akan mempidanakan siapapun orang yang memprovokasi sehingga mengganggu keamanan pertandingan.
Maskot PON 2016 Jawa Barat/Antara-Agus Bebeng
Maskot PON 2016 Jawa Barat/Antara-Agus Bebeng

Bisnis.com, SUKABUMI - Panitia pelaksana tinju pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat akan mempidanakan siapapun orang yang memprovokasi sehingga mengganggu keamanan pertandingan.

"Sesuai instruksi dari Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jhony Asadoma, bagi siapapun yang menganggu jalannya pertandingan atau memprovokasi untuk membuat kericuhan maka harus dipidanakan," kata panitia pelaksana cabang olah raga tinju PON XIX/2016 Budi Hermansyah di Sukabumi, Jabar, pada Kamis (22/9/2016).

Menurutnya, tidak hanya penonton, tetapi juga ofisial, pelatih, maupun atlet jika mengganggu keamanan akan tetap dipidanakan.

Langkah tersebut dilakukan agar pelaksanaan PON 2016 di Kabupaten Sukabumi berjalan lancar dan aman serta bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Walaupun menampilkan olahraga keras, tetapi keamanan tetap terjaga.

Untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan atau gangguan keamanan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas keamanan yang terus berjaga hingga pertandingan selesai sampai atlet pulang ke daerahnya masing-masing.

Budi juga mengatakan sebagai antisipasi terjadinya kericuhan atau gangguan lainnya di luar arena pertandingan, setiap hotel yang dijadikan tempat istirahat serta jalur menuju tempat penginapan atlet dan ofisialnya dijaga oleh pihak keamanan.

"Tensi pertandingan yang sudah memanas tidak menutup kemungkinan terbawa ke luar arena pertandingan, sehingga pengamanan terus diperketat," tambahnya.

Budi mengatakan hingga saat ini belum terjadi gangguan keamanan yang berarti, walaupun pada Rabu (21/9/2016) terjadi protes keras yang sempat mengganggu jalannya pertandingan pada partai berikutnya dan sikap adanya pelemparan kursi oleh salah satu kontingan, tetapi masih bisa dikendalikan dan tahap yang wajar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler