Bisnis.com, JAKARTA – Olimpiade Rio diyakini dapat menjadi momentum bagi negara-negara Eropa untuk menggoyang dominasi Asia di cabang olahraga bulu tangkis dunia.
Pada ajang empat tahunan itu, Eropa berhasil mengumpulkan satu medali emas, satu perak, dan dua perunggu. Ini merupakan capaian terbaik setelah Olimpiade Atlanta 1996 ketika tunggal putra Denmark Poul-Erik Hoyer Larsen membawa pulang sekeping medali emas.
Di Rio, emas Eropa disumbangkan oleh tunggal putri Spanyol Carolina Marin, perak oleh ganda putri Denmark Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl. Adapun perunggu berasal dari tunggal putra Denmark Viktor Axelsen dan ganda putra Inggris Raya Chris Langridge/Marcus Ellis.
“Bulu tangkis menjadi lebih kompetitif di semua kategori. China tidak lagi mendominasi seperti empat tahun lalu,” kata Christinna Pedersen sebagaimana dikutip Bisnis.com dari situs resmi BWF, Sabtu (27/8/2016).
Christinna/Kamilla berhasil menaklukkan pasangan China Tang Yuanting/Yu Yang di semifinal. Ini adalah kali pertama Negara Panda gagal menempatkan wakilnya di final ganda putri sejak bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade 1992.
Di final, ganda Denmark itu hampir saja merebut emas andai tidak takluk dari ganda putri nomor satu dunia asal Jepang, Misaki Matsutomo and Ayaka Takahashi.
Dominasi China
Sementara itu, dominasi China di tunggal putri berakhir setelah Carolina Marin menyingkirkan juara bertahan Li Xuerui di semifinal. Bahkan Negeri Tirai Bambu tidak berhasil mendapatkan satu medali pun karena Li Xuerui urung mengikuti perebutan perunggu akibat cedera yang didapatkannya pada semifinal.
“Kemenangan ini lebih dari sekadar medali. Saya memiliki tim terbaik di belakang saya, mereka membantu saya banyak dan menakjubkan,” kata Carolina Marin.
Olimpiade Rio juga menjadi tempat persemaian pemain-pemain muda asal Benua Biru. Tunggal putra Denmark Viktor Axelsen meraih perunggu setelah mengalahkan juara bertahan Lin Dan di partai perebutan tempat ketiga.
Unggulan keempat itu hanya kalah dari Chen Long, yang kemudian merebut medali emas, di babak semifinal. Axelsen yang saat ini bertenger di posisi empat dunia diprediksi kian bersinar seiring dengan rencana pensiun Lin Dan dan Lee Chong Wei.
Sektor tunggal putra praktis tidak memberi kejutan karena empat unggulan teratas masuk semifinal. Namun, lain halnya dengan sektor ganda putra yang di luar prediksi berbagai kalangan.
Final
Final idaman antara ganda Korea Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dan Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan batal terjadi karena keduanya tersisih masing-masing di fase grup dan perempat final.
Kondisi ini melapangkan jalan pasangan Inggris Raya Chris Langridge/Marcus Ellis mendapatkan medali perunggu. Mereka menaklukkan pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di perempat final.
Langkah keduanya memang terhenti oleh Zhang Nan/Fu Haifeng di babak empat besar, tetapi kemudian mencicipi kalungan perunggu usai menaklukkan Chai Biao/Hong Wei.
Secara umum, China tetap menjadi juara umum cabang bulu tangkis Olimpiade Rio dengan dua emas dan satu perunggu. Asia juga mempertahankan dominasi dengan meraih total empat emas berkat tambahan satu keping medali emas dari Indonesia dan Jepang.