Bisnis.com, JAKARTA - Pembalap Indonesia yang memperkuat tim Pertamina Campos, Sean Gelael, gagal finis pada balapan "sprint" GP2 di Sirkuit Monte Carlo, Monaco, Sabtu *28/5/2016), setelah mobilnya slip di lap ketujuh dan akhirnya menabrak pembatas sirkuit.
Berdasarkan data dari manajemen tim yang didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia yang diterima media di Jakarta, apa yang terjadi di balapan "sprint" GP2 Monaco ini adalah yang pertama. Sebelumnya, anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael ini sukses finis dan mampu memenuhi target.
Pada balapan "feature" GP2 Monaco 1 hari sebelumnya, pembalap berusia 19 tahun ini sukses finis di urutan 13. Hasil kurang beruntung juga diraih oleh pembalap Indonesia lainnya, Philo Paz Patrick Armand. Pembalap yang memperkuat tim Trident Racing ini juga gagal finis.
"Ya, itulah balapan. Kali ini saya tidak beruntung. Saya sudah berusaha maksimal. Mobil saya cukup bagus, tetapi saya harus berakhir seperti ini," kata Sean Gelael dalam keterangannya.
Hal sama dikatakan Philo Paz Patrick Armand. Pembalap yang juga didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia itu mengaku cukup kecewa karena tidak bisa menyelesaikan balapan. Hanya saja, hasil di Monaco ini akan dijadikan evaluasi untuk menghadapi seri berikutnya.
Meski demikian, Pertamina Campos cukup beruntung karena satu pebalapnya mampu kembali mengemas poin. Mitch Evans, pembalap asal Selandia Baru ini mampu finis di urutan keempat di belakang pembalap ART Grand Prix Nobuharu Matsushita, pembalap Carlin Marvin Kirchhofer dan pembalap Russian Times Raffaele Marciello.
Berbeda dengan balapan pertama (feature race), balapan "sprint race" berlangsung lebih bersih dari kecelakaan. Matsushita yang start dari urutan pertama langsung melaju dan mampu mempertahankan posisinya. Demikian pula, dengan pembalap di belakangnya, yakni Kirchhofer, Marciello, dan Evans.
Pertarungan lebih sengit justru terjadi antara pembalap barisan tengah dan belakang. Sean yang start dari posisi ke-13, bahkan bisa memperbaiki posisi ke urutan ke-12. Sean menguntit rapat empat pembalap di depannya, Oliver Rowland, Arterm Markelov, Arthur Pic, dan De Jong. Sementara itu, Philo dan Giovinazzi berjuang di barisan belakang.
Pada lap keempat, Philo bergerak agak melebar di tikungan hairpin. Situasi ini dimanfaatkan King untuk menyusul. Namun, saat berupaya menyusul Philo, King terlihat sedikit memaksakan diri dan menutup ruang Philo sehingga pembalap Indonesia ini keluar jalur dan terhalang pembatas. Akibat insiden ini, King mendapat penalti 10 detik.
Sementara itu, Sean membalap dengan percaya diri. Mobilnya terus melaju mantap menguntit beberapa pembalap di depannya. Namuhn, sayangnya pada lap ketujuh, mobil Sean melintir selepas berbelok di tikungan pertama. Ban kanan Sean kehilangan grip dan Sean tidak bisa mengendalikan mobil yang meluncur menghantam pembatas sirkuit.
Dua pembalap Indonesia ini memang tidak memasang target tinggi pada musim penuh pertama mereka. Keduanya hanya menargetkan finis di posisi 15 besar di setiap balapan sambil belajar dan menimba pengalaman.
Untuk Evans, hasil "sprint race" memperbaiki hasil balapan sebelumya yang finis di posisi kelima. "Yang terpenting saya mulai konsisten mendulang poin. Tentu saya ingin lebih baik dari ini," kata Evans yang ditargetkan finis di tiga besar pada akhir balapan GP2.