Bisnis.com, JAKARTA - Daniel Whitehouse dinobatkan sebagai juara Tour de Flores 2016 meski pada etape terakhir dari Ruteng menuju Labuanbajo, Nusa Tenggara Timur, pebalap Terengganu Cycling Team itu hanya finis di urutan tiga.
Pada etape terakhir ini, Senin (23/5/2016), pebalap yang mampu menjadi tercepat menyelesaikan perlombaan sejauh 121,5 km adalah Benjamin Prades yang memperkuat Team Ukyo dengan catatan waktu 03:17:50.
Disusul pebalap di posisi kedua Ricardo Garcia yang memperkuat Kinan Cycling Team dengan waktu sama. Sedangkan posisi tiga Daniel Whitehouse dengan tiga detik lebih lambat dari pebalap terdepan.
Daniel Whitehouse asal Selandia Baru yang merupakan juara etape kedua, sukses membukukan catatan waktu tercepat dari semua etape yang dilombakan yaitu 18:11:43 dan berhak memegang kaos bergengsi yaitu Pertamina Red Jersey.
"Jelas kami senang bisa menjadi juara. Namun, apa yang saya raih membutuhkan kerja keras. Apalagi lintasan yang kami lalui sangat menantang termasuk banyak lintasan naik dan turunan panjang," kata Daniel Whitehouse.
Aura kemenangan pebalap berusia 21 tahun ini sudah terlihat sejak etape tiga. Ia yang baru setahun bergabung dengan tim asal Malaysia itu terus konsisten menjaga jarak pada klasemen umum dengan pebalap di bawahnya yaitu Robin Manullang dari Timnas Indonesia. Selisih waktu sejak etape tiga hanya 10 detik.
Berdasarkan data dari tim media Tour de Flores 2016, kemenangan Daniel Whitehouse diraih dengan mudah setelah Robin Manullang terlempar dari 10 besar pebalap tercepat di etape terakhir. Bahkan, pada klasemen umum selisih waktunya menjauh dari 10 detik menjadi 00:08:31.
Meski di klasemen akhir terlempar dari dua besar dan hanya berada di posisi lima, Robin Manullang tetap berhak menyandang predikat pebalap Asia tercepat atau pemegang blue jersey.
Pebalap asal Kalimantan Timur itu juga dinobatkan sebagai pebalap Indonesia tercepat dan berhak memakai red white jersey. Meski demikian, Robin Manullang mengaku sedikit kecewa dengan hasil yang diraih karena hanya bisa berada di posisi lima besar. Padahal, sebelum etape terakhir berjalan, peluang untuk menyodok cukup besar.
"Memang sangat menantang. Saya sudah keteteran sejak KOM pertama. Sebenarnya saya bisa menyusul tapi pada KOM tiga saya terlepas dengan barisan terdepan," kata Robin Manullang.
Kejuaraan balap sepeda internasional kalender UCI dengan kategori 2.2 ini terbilang sukses meski baru pertama kali digelar. Selain banyak tim yang ikut serta, kejuaraan yang baru pertama kali digelar di Flores ini juga mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat.