Bisnis.com, Kunshan,CHINA- Tunggal kedua Anthony Ginting berakhir dengan kekalahan yang disebut Ginting karena dia bermain kurang sabar di final piala Thomas 2016 yang digelar di stadion bulu tangkis Kunshan, China, Minggu (22/5/2016).
Ginting kalah 17-21, 12-21 dari pemain unggulan Denmark Jan O Jorgensen dalam waktu 44 menit.
"Saya banyak melakukan kesalahan di lapangan. Musuh tidak banyak variasi permainan dan menunggu kesalahan saya. Saya kurang sabar dan tenang di lapangan karena dia tidak mudah dikalahkan," kata Anthony Ginting selepas pertandingan seperti dikutip Antara, Minggu (22/5/2016).
Anthony dipaksa pontang-panting oleh Jorgensen sebelum jeda game pertama. Pemain kelahiran Cimahi itu takluk saat terus meladeni smes tajam pemain peraih medali perunggu Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia 2015 di Jakarta itu.
Selepas jeda 11-5 game pertama, Anthony mulai bermain net dan bola-bola dropshot tapi justru bola sering keluar garis. Pemain berusia 19 tahun itu juga dibuat keteteran oleh bola-bola belakang Jorgensen.
Pada permainan bola-bola cepat, Jorgensen lebih dominan sebagaimana Viktor Axelsen dan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding.
Jorgensen tampak lengah dengan bola-bola belakang tunggal muda Indonesia asal klub SGS PLN Bandung itu ketika Ginting mengejar 7-16 menjadi 12-16. Sayang, tunggal putra Indonesia ini beberapa kali lemah mengembalikan serangan Jan O.
Anthony Ginting kembali keteteran pada game kedua dalam menempatkan posisi lebih dekat dengan net. Kedudukan 5-9 untuknya sempat berubah saat Jan O protes skor dan menjadi 5-10.
Meskipun telah berusaha bermain dropshot, bola depan net menyilang, dan bola-bola jauh, Anthony Ginting masih seakan belum menemukan titik lemah Jorgensen dan malah melakukan kesalahan sendiri.
Pemain Indonesia yang mengawali laga bulu tangkis sejak usia sembilan tahun dipaksa menyerah 12-21 pada game kedua.
Sebagaimana Viktor yang menang pada partai pertama, Jorgensen juga melakukan selebrasi setelah menang atas Anthony. Jorgensen berlari mendekati penonton dan melemparkan kaos dan raketnya.
Pada partai pembuka, Indonesia tertinggal 0-1 setelah Tommy Sugiarto takluk kepada Victor Axelsen 17-21, 18-21 selama 54 menit.
Indonesia menyamakan kedudukan setelah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menang 21-18, 21-13 dalam laga selama 41 menit melawan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding.
Pertemuan Indonesia dengan Denmark pada final Piala Thomas 2016 adalah pertemuan kelima setelah pertemuan 1964 di Tokyo, pada 1973 dan 1979 di Jakarta, dan 1996 di Hong Kong.