Bisnis.com, KUNSAN, China - Hari ini, Minggu (22/5/2016), tim bulutangkis Indonesia akan menghadapi Denmark di final Piala Thomas, di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, China. Mampukah Tommy Sugiarto cs membawa piala ituk e Tanah Air?
Prediksi bwfbadminton.com, Indonesia (di Grup B) mungkin menjadi kuda hitam. Tiga single pemain mereka - Jonatan Christie, Anthony Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa - yang muda dan agresif, sementara ganda mereka pasang - Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan dan Angga Pratama / Ricky Karanda Suwardi - berpengalaman dan dapat diandalkan, membuat tim proposisi sulit bagi setiap lawan.
Tim akan dipelopori oleh pemain berpengalaman Tommy Sugiarto, yang akan mencoba untuk mengikuti jejak ayahnya yang memenangi Thomas Cup, Icuk Sugiarto. Sejarah akan menimbang berat di pundak tim muda, dengan penggemar mengharapkan mereka untuk meniru perbuatan pendahulu mnereka yang terkenal, yang meraih 13 gelar secara keseluruhan - termasuk lima berturut-turut 1994-2002.
Denmark mungkin lebih difavoritkan. Menurut data WBF, di tunggal mereka menempatkan dua pemainya di peringkat 10 besar dunia versi World Badminton Federation (WBF). Viktor Axelsen --yang sudah membukukan 211 kemenangan dari 299 pertandingan yang sudah dilakukan-- menempati posisi empat dunia dan Jan O Jorgensen yang meraih posisi lima dunia. Sementara Indonesia hanya menempatkan Tommy di peringkat kedelapan. Dengan dua pemain ini, Denmark diprediksi mampu mencuri dua poin.
Juara Eropa telah mencapai final delapan kali; tanpa gelar harus tertanam di hati. Dengan Viktor Axelsen, Jan O Jorgensen (unggulan) dan Hans-Kristian Vittinghus dalam bentuk terbai, dan dengan pemain ganda yang kuat seperti Mads Pieler Kolding / Mads Conrad-Petersen dan Kim Astrup / Anders Skaarup Rasmussen dalam line-up, Denmark akan mengendus kesempatan untuk melakukan apa yang oleh pendahulu mereka selalu gagal. Ini masih harus dilihat Mathias Boe dipasangkan dengan siapa lantaran pasangan biasanya Carsten Mogensen tidak di tim karena alasan medis.
"Kami mempunyai ganda dan tunggal yang baik, mengapa tidak?" kata Anthony Ginting usai menghempaskan perlawanan tunggal Korea Selatan Lee Dong-Keun 21-18, 21-18, seperti dikutip channelnewsasia.com.
Namun, di peringkat ganda, Indonesia melalui pasangan Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, lebih baik dari Denmark. Pasangan ini bercokol di posisi kedua di sepuluh besar dunia.
HEAD TO HEAD INDONESIA VS DENMARK di FINAL DAN JUARA |
-Final Piala Thomas 2016 merupakan pertemuan keempat -Pertemuan pada 1964 (Indonesia-Denamrk 10-4) di Tokyo, Jepang -Pada 1973 (8-1) dan 1979 (9-0) di Jakarta; serta pada 1996 (5-0) di Hong Kong. PEREBUTAN PERINGKAT KETIGA -Pada 1988, Indonesia menang 5-0 dari Denmark dalam perebutan posisi ketiga. RekorTim -Indonesia: Juara 13 kali (1958, 1961*, 1964, 1970, 1973*, 1976, 1979*, 1984, -Denmark: Runner-up 8 (1949, 1955, 1964, 1973, 1979, 1996, 2004, 2006) |
Tim bulu tangkis putra Indonesia mengandalkan pemain muda untuk meraih kesempatan besar mengembalikan kejayaan 14 tahun silam dengan masuk putaran final Piala Thomas 2016 setelah menaklukkan tim Korea Selatan.
Thomas Indonesia pada laga final yang berlangsung di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, China, pada Minggu pukul 13.00 waktu setempat atau 12.00 WIB, menghadapi tim unggulan kedua asal Eropa Denmark untuk merebut kembali Piala Thomas ke-14.
Meskipun tidak sekuat tim China yang berisi pemain-pemain peringkat lima dunia, tim Denmark datang ke Kunshan berbekal ambisi besar merebut Piala Thomas pertama mereka setelah delapan kali menempati posisi runner up.
Tim putra negara Nordik itu makin percaya diri setelah mengalahkan tim Malaysia 3-2 pada putaran semifinal, Jumat (20/5).
Denmark yang semula tertinggal 0-2 sukses mengembalikan kedudukan dengan merebut tiga partai terakhir dari tim negeri jiran sekaligus menempatkan tim Bangsa Viking itu pada putaran final.
Pada turnamen Piala Thomas ke-29, Denmark membawa pemain-pemain peringkat 10 dunia. Pada tunggal putra mereka punya Viktor Axelsen yang menempati posisi empat dunia dan Jan O Jorgensen yang meraih posisi lima dunia.
Pada ganda putra, Denmark masih diperkuat pasangan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding sebagai pasangan peringkat sembilan dunia.
Denmark sebenarnya punya pasangan peringkat delapan dunia Mathias Boe/Carsten Mogensen. Tapi selepas kecelakaan yang menimpa Carsten Mogensen pada Kejuaraan Eropa 2016, Denmark lebih sering menurunkan pasangan kolaborasi Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen.
Kemudian, mereka menurunkan pasangan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen pada ganda kedua. Kim/Anders adalah pasangan peringkat 23 dunia.
Catatan Pertemuan Pemain Pada sisi lain, Indonesia yang rindu membawa gelar Piala Thomas ke Tanah Air berbekal amunisi pemain-pemain muda baik tunggal maupun ganda.
Selain Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, dan Tommy Sugiarto, atlet-atlet putra tim Merah-Putih merupakan para pemain berusia 25 tahun ke bawah.
Mereka adalah Angga Pratama, Ricky Karanda Suwardi, Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie.
Pada sektor putra, Tommy mempunyai catatan dua kemenangan dan tiga kekalahan dari Viktor Axelsen. Sedangkan dengan Jan O Jorgensen, Tommy berkedudukan imbang 1-1 dari dua pertemuan mereka.
Jonatan dan Ihsan memang belum tercatat menghadapi Viktor Axelsen.
Tapi, kedua atlet tunggal muda Indonesia itu pernah satu kali kalah dari Jan O Jorgensen. Hanya saja, Jonatan pernah satu kali kalah dari Emil Holst sebagai tunggal ketiga Denmark.
Indonesia masih berpeluang menampilkan kejutan dengan kehadiran Anthony Ginting yang belum punya catatan dengan empat tunggal putra Denmark baik Viktor, Jan O, Vittinghus, maupun Emil.
Pada sektor ganda, pasangan andalan tim Garuda Hendra/Ahsan punya catatan tiga kemenangan dari lima pertemuan dengan pasangan Denmark Mads/Mads.
Sementara dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen, Hendra/Ahsan menang empat kali dari lima pertemuan.
Ganda pelapis kedua Indonesia Angga/Ricky mengantongi satu kemenangan dari pertemuan dengan Mads/Mads.
Adapun dengan Mathias/Carsten, Angga/Ricky takluk dalam lima kali pertemuan. Pasangan Indonesia peringkat 12 dunia itu juga mengantongi satu kemenangan dengan ganda Kim/Anders.
Pasangan putra Tanah Air Marcus/Kevin punya satu kemenangan atas ganda ketiga Denmark Kim/Anders, meskipun punya satu kali kekalahan masing-masing dari Mathias/Carsten dan Mads/Mads.
"Kami sudah tahu tipe permainan Eropa. Kami bukan hanya tahu pola setiap pemain, tapi kami lebih berpengalaman bermain pada turnamen beregu," kata Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky, yang dikutip ANTARA.
Tim Indonesia, lanjut Rexy, hanya perlu meningkatkan suasana kompak dan harmonis jelang laga final, agar semangat tim selalu muncul dalam setiap partai pertandingan.
Pelatih tunggal putra pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Hendri Saputra mengatakan laga final turnamen beregu merupakan pertarungan mental pemain, bahkan bagi pemain peringkat lima besar dunia seperti Chen Long, Viktor Axelsen, dan Lee Yong Dae.
"Pemain harus lebih tangguh dalam pertandingan dan tidak mudah membuat kesalahan sendiri atau mudah ditaklukkan. Kami hanya menyiapkan kondisi fisik dan mental para atlet," kata Hendri.