Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla berjanji akan menghubungi sejumlah pengusaha nasional untuk meminta bantuan dana bagi pebalap Rio Haryanto dalam ajang bergengsi Formula 1.
Kalla mengapresiasi langkah PT Pertamina (Persero) yang telah mensponsori berbagai pertandingan balap Rio Haryanto selama enam tahun terakhir. Namun, kali ini Rio membutuhkan dana yang jauh lebih besar dibanding dengan pertandingan sebelumnya. Oleh karena itu, dibutuhkan kontribusi dari para pengusaha tanah air lainnya.
Kalla menyebutkan Rio masih memiliki tenggat waktu dua bulan untuk mengumpulkan dana. Dia meminta seluruh pihak untuk berupaya keras dan meyakini pengumpulan dana bisa tercapai sebelum batas waktu terlewati.
"Pengusaha nanti saya telepon beberapa untuk bantu. Kita punya dua bulan untuk itu, saya yakin bisa tercapai," katanya usai bertemu Rio Haryanto di Istana Wakil Presiden, Senin(14/3/2016).
Pemerintah berharap Rio dapat menorehkan prestasi di ajang balap raksasa dunia tersebut. Kalla berseloroh, dirinya baru mengetahui bahwa pebalap F1 cuma ada 22 orang di dunia atau jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah kepala negara di dunia. Artinya, pebalap kelas dunia seperti Rio terhitung langka sehingga harus didukung penuh.
Terlebih, pengibaran Bendera Merah Putih di luar negeri hanya terjadi karena dua alasan. Pertama, kedatangan kepala negara. Kedua, kemenangan atlet dalam pertandingan olah raga.
"Tentu kami harapkan semua berhasil karena membawa nama Indonesia," ujarnya.
Untuk bisa tampil di ajang F1 bersama dengan tim Manor Racing, Rio Haryanto, harus mengeluarkan kocek yang fantastis mencapai 15 juta euro. Hanya saja, saat ini pihaknya baru membayar sekitar 5,25 juta euro yang terdiri dari, 3 juta euro dana pribadi dan 2,25 juta euro dari Pertamina.
Khusus dari Pertamina, masih ada sisa dana bantuan yang belum dibayarkan yaitu sekitar 3 juta euro. Dengan demikian, dana kekurangan yang harus segera dipenuhi oleh pebalap asal Solo itu sekitar 6,75 juta euro.