Bisnis.com, JAKARTA - Federasi Atletik Swedia menetapkan skorsing terhadap juara dunia lari indoor 1.500 meter putri Abeba Aregawi setelah hasil tes urinenya positif mengandung obat terlarang.
Federasi Atletik Swedia mengatakan dengan keputusan tersebut, berarti pelari berdarah Ethiopia itu diragukan bisa tampil pada Olimpiade di Rio de Janeiro Agustus 2016.
"Dengan prihatin dan kecewa, kami harus membuat keputusan ini," kata Sekjen federasi atletik Swedia Stefan Olsson pada Selasa WIB (1/3/2016), tanpa memerinci substansi obat terlarang yang dimaksud.
"Kami sangat menentang segala bentuk kecurangan, doping dan penggelapan substansi. Kami tidak mentolerir hal ini," kata Olsson yang 2 hari lalu masih mendukung Aregawi meskipun banyak kritik terkait status dengan kewarganegaraan dan utang pajak atlet tersebut.
Media setempat melaporkan bahwa hasil positif tes terhadap sampel A diambil di Addis Adaba, Ethiopia, awal tahun ini, dan ketika itu Aregawi meminta pemeriksaa sampel B.
"Kami tidak mengerti hal ini. Kami mencoba mempelajari apa yang terhadi. Ini aneh," kata manajer Aregawi Jos Hermens.
Seorang ahli medis di Komisi Anti-Doping Swedia mengatakan sampel Aregawi positif mengandung unsur terlarang meldonium.
Meldonium, obat yang dapat meningkatkan stamina, tahun ini masuk dalam daftar unsur yang dilarang oleh badan anti-doping dunia.
Komite Olimpiade Swedia (SOC) langsung menarik dukungan dananya kepada Aregawi dan kemungkinan besar dia tidak disertakan dalam tim Olimpiade 2016.
"Kami telah menarik dukungan terhadap dia, dan masalah terkait partisipasinya untuk Olimpiade akan menunggu hasil tes sampel B," kata Ketua Pelaksana SOC Peter Reinebo.
Aregawi pernah memperkuat Ethiopia pada Olimpiade 2012. Setahun kemudian dia bergabung ke Swedia setelah mendapat kewarganegaraan. Dia menjuarai kejuaraan dunia outdoor tahun 2013 nomor lari 1.500 meter.
Pekan lalu muncul kabar mengejutkan setelah Aregawi mengaku bahwa dia tidak pernah tinggal di Swedia, sehingga tidak harus membayar pajak.