Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggal Putri Bulu Tangkis Perlu Panutan

Sektor tunggal putri Indonesia butuh panutan untuk memacu prestasi dalam berbagai kejuaraan internasional, kata legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata.
Lindaweni Fanetri/Reuters-Darren Whiteside
Lindaweni Fanetri/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, BANDUNG - Sektor tunggal putri Indonesia butuh panutan untuk memacu prestasi dalam berbagai kejuaraan internasional, kata legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata.

"Sebenarnya Linda Wenifanetri telah menampilkan prestasi yang bagus saat Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Jakarta," ujar Christian selepas jumpa pers Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2016 di Bandung pada Kamis (26/2/2016).

Penampilan Linda saat itu, menurut dia, sebenarnya menjadi titik balik prestasi sektor tunggal putri, tapi penampilan Linda justru menurun setelah itu.

Christian mengatakan prestasi sektor tunggal putri seakan tenggelam dibandingkan dengan sektor lain seperti ganda putra dan ganda campuran.

Bahkan, sektor tunggal putra telah bangkit dengan memunculkan generasi atlet-atlet muda setelah Tommy Sugiarto dan Simon Santoso keluar dari pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

"Di ganda putra kita bisa melihat prestasi Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, sedangkan di ganda campuran ada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Ketiadaan atlet berprestasi seperti itu akan menurun pada generasi berikutnya," katanya.

Mantan atlet ganda putra itu mengapresiasi langkah PBSI untuk menurunkan atlet-atlet muda, seperti Ihsan Maulana Mustofa, Firman Abdul Kholik, Jonatan Christie, Hanna Ramadini, bahkan ganda Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi pada SEA Games 2015.

"Atlet berprestasi yang menjadi panutan memang dapat diciptakan oleh para pelatih di klub-klub sebelum masuk pelatnas PBSI. Atlet-atlet muda perlu menerapkan kedisiplinan dan konsentrasi yang tinggi," katanya.

Strategi lain untuk menciptakan atlet pantuan, menurut dia, yaitu dengan mendatangkan mantan-mantan atlet berprestasi secara berkelanjutan. Mantan-mantan atlet berprestasi seperti Susi Susanti, Rudy Hartono, ataupun Liem Swie King dapat memompa motivasi atlet untuk terus berprestasi.

Christian menambahkan pembinaan fisik dan mental bertanding atlet perlu diperkuat oleh para pelatih klub demi mengurangi kemungkinan cedera. "Jika atlet punya dasar yang kuat sejak di klub, kemungkinan cedera berkurang. Atlet khawatir cedera saat bertanding jika mereka pernah mengalami."

Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan bibit-bibit atlet putri bulu tangkis lebih sedikit dari pada atlet-atlet putra.

"Kita memang harus mengakui minat berolahraga kaum perempuan di setiap rumah tangga lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki. Setiap kali Djarum menggelar audisi beasiswa bulu tangkis, jumlah peserta laki-laki lebih banyak daripada perempuan," kata Yoppy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler