Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia berhasil menjadi juara kualifikasi piala Thomas setelah mengalahkan Jepang di final kualifikasi Piala Thomas yang digelar di Hyderabad, India, Minggu (21/2/2016) dengan skor tipis 3-2.
Pemain tunggal putra Tim Kualifikasi Piala Thomas Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa masih belum dapat menyumbangkan poin bagi Indonesia setelah dikalahkan tunggal putra andalan Jepang, Kento Momota dengan skor 21-17, 21-7.
Game pertama berlangsung dengan perolehan angka cukup ketat 4-4. Setelah itu, Kento yang bermain cermat dan terus menurunkan bola, unggul 12-5. Ihsan mulai bisa menyesuaikan keadaan dan menyusul hingga 10-12. Kento terus memimpin 16-13. Kento memenangi game pertama dengan skor 21-17.
“Pola permainan saya dengan Kento hampir mirip, cuman di game pertama saya banyak mati-mati sendiri. Setelah bisa menyusul saya malah sedikit kehilangan konsentrasi dan banyak bola-bola yang terlambat untuk saya ambil,” papar Ihsan.
Kento langsung memimpin dengan skor 6-1, di awal game kedua. Bola-bola taktis Kento sulit dikembalikan oleh Ihsan, Kento unggul 11-5. Kento terus mendominasi jalannya pertandingan dan menambah angka 17-6. Game kedua dimenangkan Kento 21-7.
“Game kedua pola permainan Kento yang lebih masuk duluan, dia banyak menurunkan bola dan membuat saya banyak mengangkat bola dan itu membuat lawan mudah sekali melakukan serangan,” jelas Ihsan.
Sementara itu Angga Pratama/Ricky Karanda berhasil menyamakan kedudukan setelah mengalahkan ganda utama Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa lewat pertarungan tiga set 22-20 14-21, 21-17 dalam waktu 58 menit.
“Hari ini kami bermain lepas, karena dari rekor pertemuan juga selalu bermain tiga game. Tadi kami banyak menerapkan bola-bola panjang untuk membuka serangan,” papar Ricky
Endo/Hayakawa langsung memimpin dengan 7-5 di awal game kedua. Perolehan angka kedua pasangan cukup ketat, tetapi Endo/Hayakawa masih tetap memimpin hingga 11-8. Bola-bola no lob Endo/Hayakawa efektif untuk menghasilkan poin 16-12. Pasangan Jepang ini terus melaju dengan 19-13. Endo/Hayakawa menutup game kedua 21-14.
“Game kedua posisi kami menang angin, tetapi bolanya tidak stabil dan kami banyak ragu-ragu dalam mengembalikan bola-bola lawan. Bola-bola pendek kami banyak yang tanggung sehingga kami sering dalam posisi terserang,” papar Ricky
Di game penentuan permainan berlangsung seimbang. Endo/Hayakawa memimpin perolehan angka 5-2. Angga/ Ricky berhasil meyamakan kedudukan 5-5 karena kesalahan yang dilakukan Endo/Hayakawa. Perolehan angka kedua pemain sangat berimbang 10-10. Angga/Ricky terlebih dahulu memimpin 11-10. Setelah terjadi perpindahan tempat, Ricky/Angga terus unggul 13-11. Endo/Hayakawa menyamakan kedudukan 17-17. Drive lurus Endo yang menyangkut di net, membuat Angga/Ricky unggul 21-17.
“Kami bermain lebih berani lagi di game ketiga, tetap dengan pola bola bola panjang untuk membuka serangan. Sebisa mungkin kami banyak menghindari memberikan bola ke Hayakawa karena pukulannya lebih berbahaya,” tutur Angga.
Anthony Ginting yang menjadi tunggal kedua membuat Indonesia unggul atas Jepang setelah mengalahkan Sho Sasaki dalam pertarungan dua set 21-7, 21-16 dalam tempo 31 menit.
Kedudukan kembali jadi imbang setelah pasangan Berry Anggriawan/Ryan Agung dikalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan dua set langsung 16-21, 15-21 dalam pertarungan setengah jam.
“Game pertama tadi sebenarnya kami mainnya sudah enak tetapi sampai angka 14-14, kami mulai kehilangan touch, jadi banyak bola-bola nyangkut dan mati sendiri,” papar Rian
Game kedua, Kamura/Sonoda unggul 2-1. Permainan didominasi dengan bola-bola pendek dan service pendek yang akurat untuk membuka serangan. Perolehan angka berimbang 10-10. Kamura/Sonoda terlebih dahulu memimpin 11-10. Berry/Rian banyak melakukan kesalahan sendiri dan tertinggal 18-12. Game kedua dimenangkan Kamura/Sonoda 21-15.
“Awal game kedua, kami sudah bisa main dalam pola permainan kami sendiri, sampai dengan angka 11-10. Setelah itu lawan merubah pola permainan dengan melakukan banyak bola bola panjang dan kami tidak siap dengan perubahan pola permainan tersebut,” kata Rian
Indonesia akhirnya memastikan menjadi juara kualifikasi Piala Thomas zona Asia setelah Jonatan Christie berhasil mengalahkan Kenta Nishimoto lewat pertarungan menegangkan selama tiga set 14-21 21-19 21-13 dalam tempo satu jam lebih.
“Pertandingan kali ini adalah pertandingan yang tidak mudah bagi Jonatan karena dia menjadi penentu kemenangan tim. Game pertama, Jonatan sudah bisa menguasai keadaan namun cara mainnya masih salah, jadi banyak buangan bola yang tanggung,” kata Hendry Saputra, Kepala Pelatih Tunggal Putra.
“Untuk game kedua dan ketiga, Jonatan sudah bisa memegang pola permainan lawan. Dia banyak melakukan net-net tipis untuk menyerang, sehingga itu sangat menyulitkan Kenta untuk unggu dari Jonatan. Walaupun Kenta bisa menambah poin, namun perolehan angka Jonatan tetap diatas Kenta,” papar Hendry.
Dengan hasil ini, maka Tim Kualifikasi Piala Thomas Indonesia berhasil merebut gelar juara di ajang kualifikasi Piala Thomas 2016 setelah unggul 3-2 atas Tim Kualifikasi Jepang.
“Selamat kepada Tim Bulutangkis Kualifikasi Piala Thomas yang sudah berjuang dengan luar biasa dan meraih gelar juara di Kualifikasi Piala Thomas. Ini menunjukkan bahwa kualitas pemain pelapis kita sudah bisa diandalkan. Tentunya ini menjadi modal bagi kita untuk merebut piala Thomas di bulan Mei mendatang,” papar Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan.
Susunan Tim Kualifikasi Piala Thomas Indonesia vs Tim Kualifikasi Piala Thomas Jepang:
Tunggal putra: Ihsan Maulana Mustofa vs Kento Momota
Ganda Putra: Angga Pratama/ Ricky Karanda Suwardi vs Hiroyuki Endo/ Kenichi Hayakawa
Tunggal putra: Anthony Sinisuka Ginting vs Sho Sasaki
Ganda Putra: Berry Angriawan/Rian Agung Saputro vs Takeshi Kamura/ Keigo Sonoda
Tunggal putra: Jonatan Christie vs Kenta Nishimoto..
