Bisnis.com, JAKARTA - Skandal melanda dunia atletik setelah muncul serangkaian bocoran dokumen hasil uji doping ribuan atlet di berbagai lomba.
Skandal bermula ketika surat kabar the Sunday Times dan stasiun televisi Jerman ARD/WRD memeroleh berbagai berkas yang menunjukkan 12.000 hasil uji darah dari 5.000 atlet.
Menurut surat kabar tersebut, berkas-berkas tersebut menyingkap ‘kecurangan dalam skala luar biasa’ yang dilakukan para atlet. Bocoran berkas-berkas milik Asosiasi Federasi Atletik (IAAF) itu kemudian diselidiki dua pakar anti-doping kenamaan dunia, yakni ilmuwan Robin Parisotto dan Michael Ashenden.
Hasilnya memperlihatkan antara lain bahwa sepertiga dari 146 medali antara 2001 dan 2012 dimenangkan oleh atlet-atlet yang hasil uji dopingnya mencurigakan. Dari jumlah itu, termasuk 55 medali emas dalam berbagai lomba di Olimpiade dan kejuaraan dunia sebagimana dikutip BBC.co.uk, Senin (25/1/2016)..
Tapi, tak ada satu atlet pun yang mengalami pencopotan medali akibat kasus itu. Bahkan lebih dari 800 atlet menunjukkan hasil uji darah yang amat mungkin positif doping atau paling tidak abnormal.
Sedangkan pada beberapa final lomba, mulai dari pemenang medali emas hingga perunggu, terlihat hasil uji darah yang mencurigakan.
