Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Indonesia Masters 2015: Tunggal Putri Kedodoran, Ini Evaluasi Pelatih

Penampilan tunggal putri Pelatnas Cipayung kurang maksimal di turnamen Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2015 yang tengah berlangsung di Malang, Jawa Timur. Ini evaluasinya.
Linda Wenifanetri/Reuters-Darren Whiteside
Linda Wenifanetri/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Penampilan tunggal putri Pelatnas Cipayung kurang maksimal di turnamen Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2015 yang tengah berlangsung di Malang, Jawa Timur.

Para pemain muda seperti Fitriani, Priskila Siahaya, dan Dinar Dyah Ayustine terhenti di babak pertama. Gregoria Mariska juga dihentikan unggulan pertama dari India Pusarla Venkata Sindhu pada babak pertama.

Hanna Ramadini pun tak dapat melanjutkan perjalanan di turnamen berhadiah total US$120.000 ini setelah kalah dari sesama pemain Indonesia Maria Febe Kusumastuti di babak kedua. Sebagai wakil terakhir tunggal putri pelatnas di babak perempat final, Linda Wenifanetri akhirnya terhenti.

Linda dikalahkan sesama pemain Indonesia dari PB Mutiara Cardinal Bandung, Hera Desi Ana Rachmawati, dengan skor 21-19, 22-24, 15-21.

Kepala pelatih tunggal putri PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bambang Supriyanto pun mengevaluasi tim tunggal putri di bawah asuhannya.

“Hera hari ini tampil cukup bagus, dia memang punya stroke yang bagus. Sedangkan Linda punya trauma dengan keunggulan 20-14 dan kemudian terususul oleh lawan. Linda juga terlalu mudah kehilangan sampai 3-4 angka,” kata Bambang.

Menyoroti perkembangan pembinaan di tunggal putri yang lebih menantang ketimbang sektor lain, Bambang mengatakan bahwa ini merupakan PR yang mesti dicari jalan keluarnya bersama-sama.

“Saat ini kami memang kekurangan bibit tunggal putri yang berkualitas. Ini adalah PR buat kita semua. Saat ini kita harus fokus pada pemain seusia Gregoria (Mariska), usia 17 tahunan harus sudah mulai dibina. Tunggal putri beda dengan tunggal putra yang sekarang punya bibit seperti Ihsan (Maulana Mustofa), Anthony (Sinisuka Ginting), Jonatan (Christie) dan Firman (Abdul Kholik),” tutur Bambang.

“Bicara tunggal putri tidak bisa lihat hasil jangka pendek. Paling tidak harus 4-5 tahun mendatang baru kelihatan hasilnya. Pola pembinaan di klub-klub besar pun harus ditingkatkan,” tambahnya.

Menyoal wakil tunggal putri yang berpeluang untuk lolos ke Olimpiade, saat ini dua kandidat sama-sama punya kans. Saat ini Linda berada di peringkat 24 dunia, sedangkan Febe di posisi 21.

“Kalau rangking misalnya beda beberapa peringkat, akan dilihat lagi. Kira-kira siapa yang bisa melawan pemain-pemain Top 10. Tapi kalau ditanya saya pribadi, saya menyerahkan semuanya kepada PBSI, Linda atau Febe yang akan dikirim ke Olimpiade,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BadmintonIndonesia.org
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler