Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rossi Tantang Honda Buka-bukaan Soal Telemetri Motor Marquez di Sepang

Rossi Tantang Honda Buka-bukaan Soal Telemetri Motor Marquez di Sepang
Insiden Valentino Rossi Vs Marc Marquez di GP Sepang/MotoGP
Insiden Valentino Rossi Vs Marc Marquez di GP Sepang/MotoGP

Bisnis.com, JAKARTA - Pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menantang tim Repsol Honda membuktikan tudingannya bahwa dirinyalah yang membuat Marc Marquez terjatuh pada balapan di seri MotoGP Sepang. Dia meminta Honda membuktikan janjinya untuk membuka data telemetri (pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem) motor Marquez.

"Saya sangat penasaran terhadap data telemetri Honda. Oh, mereka belum membukanya ya? Aneh," ujarnya setelah melakukan uji coba pramusim di sirkuit Ricardo Tomo, Valencia, Spanyol, Rabu, 12 November 2015. "Saya ingin melihat bagaimana mereka membuktikan bahwa saya menendang Marquez dengan menggunakan data telemetri. Inilah yang harus Anda tanyakan kepada mereka."

Honda sebelumnya memang berkoar bahwa Rossi menendang Marquez sehingga terjatuh dalam balapan di Sepang empat pekan lalu. Mereka menyatakan memiliki bukti bahwa tuas rem Marquez tertekan saat menikung akibat tendangan itu. Wakil Presiden Honda Racing Corporation Shuhei Nakamoto, dalam keterangan pers, menyatakan siap membuka data telemetri motor Marquez itu ke publik pascabalapan di Sepang.

Namun janji Honda itu tak pernah ditepati. Honda awalnya berkilah bahwa mereka tak akan membuka data itu sampai keputusan arbitrase olahraga dunia, CAS, terhadap hukuman Rossi keluar. Namun, setelah permohonan banding yang diajukan Rossi ditolak CAS, Honda kembali berkilah bahwa mereka tak diizinkan federasi balap motor internasional, FIM, dan promotor MotoGP, Dorna, membuka data itu.

"Maaf, kami tidak bisa membuat Anda semua senang. Kali ini kami tidak bisa membuka data karena FIM dan Dorna meminta kami tidak menuangkan lebih banyak bahan bakar ke api yang sudah berkobar. Kami menghargai peraturan mereka dalam olahraga ini dan kami menerima permintaan mereka itu," ujar Kepala Tim HRC Livio Suppo kemarin.

Rossi saat ini berada dalam kekecewaan mendalam setelah gagal menjadi juara dunia 2015. Rossi harus merelakan gelar juara dunia MotoGP 2015 ke tangan rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Kegagalan itu diwarnai sejumlah drama dalam tiga balapan terakhir. Sebelum seri MotoGP Malaysia, Rossi menuding pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, membantu Lorenzo mengalahkannya.

Saat itu, Rossi menyatakan bahwa Marquez sengaja memperlambat motornya untuk menahannya tetap di belakang pembalap Ducati, Andrea Ianonne. Tujuannya, agar Lorenzo bisa memangkas ketertinggalan 18 poin yang dimilikinya. Dalam balapan itu, Marquez finis pertama, sedangkan Lorenzo berada di posisi ketiga. Rossi berada di posisi keempat, yang artinya ia kehilangan keunggulan tujuh poin.

Tudingan Rossi itu membuat atmosfer panas pada seri MotoGP Malaysia. Marquez kembali berulah. Setelah seperti sengaja membiarkan Lorenzo melewatinya, Marquez berduel ketat dengan Rossi. Tak jarang, aksi pembalap Spanyol itu hampir membuat kedua pembalap bersenggolan. Pertarungan baru berakhir setelah Rossi menggiring Marquez keluar dari lintasan dan berakhir dengan senggolan keduanya. Marquez pun terjatuh.

Akibat kejadian di Sepang itu, Rossi mendapatkan hukuman harus start dari posisi paling belakang dalam laga pamungkas seri MotoGP Valencia. Meskipun berhasil mengejar hingga posisi keempat, Rossi akhirnya kalah karena Lorenzo finis di posisi pertama. Sedangkan Marquez dan Pedrosa berada di posisi kedua dan ketiga.

Menurut id-motogp, telemetri adalah sebuah tools yang digunakan untuk analisa data (dalam hal ini motor) dengan menempatkan sensor di beberapa bagian motor. Jika anda pernah dengar ‘black box’ pada pesawat terbang, telemetri adalah kurang lebih berfungsi sebagai ‘black box’ bagi motor.

Dari sekian banyak sensor yang dipasang, sensor-sensor akan memberikan data grafik berupa kurva yang mampu merepresentasikan apa yang terjadi pada motor tersebut pada waktu dan titik tertentu meliputi gas, rem, sudut kemiringan saat berbelok dan kecepatannya. Data telemetri ini juga dapat mengetahui jika suspensi motor turun terlalu dalam saat pengereman.

Tidak hanya itu saja, dari telemetri data ini, kita dapat mengetahui gaya balap dari masing-masing pembalap, terutama dalam cornering.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler