Bisnis.com, JAKARTA-- Juara dunia Formula 1, Lewis Hamilton, menepis laporan-laporan yang mengatakan dirinya menyemprot Presiden Rusia Vladimir Putin dengan sampanye kemenangan setelah Grand Prix Minggu di Sochi.
"Saya tidak melakukannya. Saya tidak menyemprot dia (Putin). Saya pikir itu adalah gambar yang aneh, namun saya tidak menyemprot dia. Saya tentu saja tidak menginginkan (hal itu) terjadi," kata pebalap Mercedes ini kepada televisi Sky Sport pada Senin (12/10/2015) sambil tersenyum.
Hamilton, yang terbang kembali ke Inggris untuk bergabung dengan perayaan tim setelah mereka memenangi gelar konstruktor untuk kedua kalinya secara beruntun di Rusia, sebelumnya pernah mendapat masalah atas aksi menyemprot sampanyenya di podium.
Dia dikritik dan dituding melakukan pelecehan pada April, karena menyemprotkan sampanye ke wajah "hostess" Grand Prix China di Shanghai.
Insiden itu, yang dipicu oleh foto-foto yang memperlihatkan perempuan sedang tersentak, memicu kecaman di Inggris, dan Jerman, serta di media sosial China, namun sang "hostess" sendiri meminta hal itu tidak dibesar-besarkan.
Putin memberi trofi pemenang kepada Hamilton pada Minggu (11/10/2015), di mana pebalap Inggris itu memulai ritual penyemprotan sampanye sebelum sang presiden meninggalkan podium.
Foto-foto yang beredar memperlihatkan busa sampanye mengenai bagian belakang jas Putin ketika meninggalkan podium.
Sejumlah laporan media menyebut, bahwa Hamilton, yang kini berada di ambang meraih gelar pebalap untuk ketiga kalinya secara beruntun, "menyemprot" pemimpin Rusia itu, yang memicu humor di media sosial mengenai sanksi apa yang dapat dikenakan kepada sang pebalap.