Bisnis.com, JAKARTA - Pemain Australia Bernard Tomic mendukung upaya petenis Skotlandia Andy Murray yang memimpin tim Inggris Raya untuk mengejar target menjuarai turnamen tenis beregu Piala Davis pertama kalinya setelah 79 tahun.
Inggris Raya, yang terakhir menjuarai Piala Davis pada 1936, berhasil maju ke final tahun ini untuk pertama kalinya sejak 1978 setelah mengalahkan Australia 3-2 di Glasgow pada babak semifinal pada Minggu waktu setempat (20/9/2015).
Pemain nomor tiga dunia Andy Murray menjadi pahlawan kemenangan tim Inggris setelah mengalahkan Tomic 7-5 6-3 6-2. Selanjutnya Inggris akan menghadapi Belgia pada final Piala Davis 27-29 November 2015.
Belgia mencapai final setelah mengalahkan Argentina 3-2 di Brussel, dimana pemain nomor 64 dunia Steve Darcis menentukan kemenangan tuan rumah setelah mengalahkan Federico Delbonis 6-4 2-6 7-5 7-6 (7/3).
Tomic yakin Murray, yang sempat cedera punggung, dapat menjadi inspirator Inggris untuk meraih trofi kejuaraan dunia tenis beregu putra tersebut.
"Menurut saya siapa pun yang memenangi partai ganda, maka tim itulah yang akan menang," kata Tomic, mengaju pada kemenangan ganda Inggris Andy Murray/Jamie Murray atas Lleyton Hewitt/Sam Groth hari Sabtu (19/9/2015).
"Anda tidak hanya bermain menghadapi Murray di sini, tapi rasanya seperti melawan seluruh Inggris. Motivasinya, kehadirannya, mengubah setiap poin. Dia pemain yang luar biasa," katanya.
Sementara itu kapten tim Australia Wally Masur menambahkan, "Andy seperti sebuah lokomotif di akhir pekan lalu."
Murray, 28 tahun, tampil dalam 3 hari pertandingan di Glasgow tersebut, meskipun sempat merasakan sakit di punggung, di mana dia pernah dioperasi pada 2013. "Saya khawatir dengan punggung. Ini yang menjad masalah dalam sepekan terakhir."
"Kondisi punggung ini sempat membaik saat AS Terbuka, kemudian saya istirahat 5 hari dan mulai latihan lagi Minggu, Senin dan Selasa lalu. Tapi Selasa malamnya saya merasakan sakit lagi," tambahnya.